Metroterkini.com - Kecerdasan buatan (AI) saat ini menjadi hal seksi yang dikejar berbagai perusahaan teknologi raksasa. Mulai dari Microsoft, Apple, Amazon hingga Facebook berlomba-lomba mencerdaskan mesin AI mereka agar bisa berbicara dengan manusia senatural mungkin.
Facebook belum lama ini mengumumkan penelitiannya yang berhasil membuat mesin AI-nya semakin mirip cara bercakap-cakap manusia. Bot Facebook ini bahkan mampu bernegosiasi dan membuat janji.
Sebab, hingga saat ini, kebanyakan bot atau chatbot hanya bisa membuat percakapan singkat dan melakukan tugas ringan. Misal untuk memesan restoran.
Disuapi
Perusahaan yang berbasis di Menlo Park ini melatih mesin mereka dengan "menyuapinya" dialog di antara dua orang kemudian meminta mesin untuk menirukan langkah-langkah yang terjadi pada percakapan tersebut. Proses ini disebut supervised learning.
Dalam pelatihan, mesin diperintah untuk membagi beberapa item, setiap item berhubungan dengan satu nilai penting lain. Tujuannya adalah melatih mesin bernegosiasi melalui pembagian item sehingga mesin memberikan pilihan yang paling mungkin.
Misalnya, mesin akan diberi perintah untuk membagi buku, bola, dan topi, antara dirinya dan orang lain. Mesin akan berdialog dengan lawannya, mencari tahu apa yang diinginkan lawan dan mempertimbangkan keinginan sendiri. Ia akan membuat kesepakatan yang sama-sama disetujui.
Facebook mengklaim bot ini sudah cukup pintar. Bahkan, pengguna yang tidak menyadari bahwa ia sedang pembicaraan dengan AI.
"Cukup menarik, dalam eksperimen (Riset AI Facebook), pengguna tidak menyadari mereka sedang berbicara dengan sebuah bot dan bukan dengan orang lain. Ini menunjukkan bahwa bot telah belajar untuk berbincang Bahasa Inggris dengan lancar," demikian keterangan Facebook dalam blog-nya.
Bot tersebut juga diklaim mampu menggertak, berpura-pura peduli meski mereka sebenarnya tak menginginkan hal tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. "Perlakuan ini tidak diprogram oleh para periset tetapi ditemukan sendiri oleh bot sebagai metode mencapai tujuan," tambah Facebook.
Meski sudah mengalami kemajuan, Facebook mengatakan perkembangan ini masih jauh dari harapan agar bot bisa membantu perbincangan di dunia nyata. Kemampuan bernegosiasi dan merencanakan ini akan digunakan untuk memberikan opsi kepada pengguna agar lebih mudah misalnya dalam menawar harga di marketplace.
"(Bot ini) bisa memberi alasan, bercakap-cakap, dan bernegosiasi. Ini semua adalah hal penting dalam membangun asisten digital personal," tutur peneliti Mike Lewis dan Dhruv Batra, seperti dilansir CNNIndonesia. [**]