Smesco Rembug Kopi Nusantara Sukses Buka Mata Dunia

Selasa, 18 Oktober 2016 | 00:00:22 WIB

Metroterkini.com - SMESCO Rembug Kopi Nusantara yang berlangsung di SME Tower Jakarta selama tiga hari 13-15 Oktober 2016 berhasil mencatat transaksi miliaran rupiah. Acara yang digelar Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM bekerjasama dengan Coffee Lover Indonesia dan Koperasi Kopi Indonesia Sejahtera ini berhasil membuka mata dunia bahwa Indonesia memiliki beragam kopi dengan kualitas dan aneka cita rasa terbaik.

Adapaun kopi yang dipamerkan seperti  Gayo Coffee, Mandailing Coffee, Lampung Coffee, Java Coffee, Kintamani Coffee, Toraja Coffee,  Wamena Coffee dan juga Luwak Coffee. SMESCO Rembug Kopi Nusantara juga menghadirkan kopi nusantara dari jenis Arabika dan Robusta serta menampilkan mesin brewing dan roasting kopi hasil karya anak bangsa.

Direktur Utama LLP-KUKM Ahmad Zabadi mengatakan, SMESCO Rembug Kopi Nusantara adalah event promosi dan branding kopi nusantara yang ditujukan kepada  target market LLP-KUKM yakni konsumen kopi dari dalam dan luar negeri. Event ini juga untuk memperluas akses pasar produk kopi Indonesia yang sudah dikenal buyer mancanegara.

“Kami kerap mendukung perluasan akses pasar KUKM dengan berbagai cara, yang saat ini kami lakukan dalam bentuk pameran, lomba, dan demo produk,” ujar Ahmad Zabadi, Selasa (18/10).

Ahmad Zabadi juga mengungkapkan cerahnya potensi bisnis kopi Indonesia saat ini. Di era perlambatan ekonomi dunia, produsen kopi Indonesia yang merupakan pelaku UKM mitra LLP-KUKM berhasil masuk ke pasar global. Pada tanggal 8 Juni 2016 LLP-KUKM melakukan pelepasan ekspor produk UKM mitra LLP-KUKM yang didalamnya terdapat produk kopi dan camilan, yakni JPW Coffee Jakarta untuk pasar Tiongkok, Keripik Buah Arjuna 999 Malang untuk pasar Korea, dan buah kering Tropical Fruit Banten untuk pasar Uni Emirat Arab dengan nilai transaksi untuk ketiga produk tersebut Rp 600 juta.

“Total nilai transaksi ekspor produk KUKM mitra LLP-KUKM selama periode Januari hingga  8 Juni 2016 sebesar Rp 10 miliar,” jelasnya.

Permintaan buyer asing kepada produk kopi dan camilan  serta produk kreatif lainnya kepada pelaku usaha mitra LLP-KUKM terus berjalan. Pada 30 Juni 2016, LLP-KUKM kembali memfasilitasi mitranya untuk ekspor produk kopi, camilan dan produk furniture bambu kepada buyer internasional. Alhasil, total nilai transaksi ekspor produk KUKM mitra LLP-KUKM selama periode Januari hingga  30 Juni 2016 naik menjadi Rp 13,4 miliar. 

Produk Indonesia tetap menjadi incaran buyer asing. Pelaku usaha mitra kami terus mengirim produk ke konsumennya di luar negeri, sehingga menambah catatan nilai transaksi ekspor mitra LLP-KUKM Hingga kini, total nilai transaksi ekspor mitra LLP-KUKM menjadi Rp 23,3 miliar.  Permintaan terhadap produk UKM Indonesia tidak berhenti sampai di situ. “Saat ini kami juga menerima permintaan kopi untuk pasar Korea Selatan, produk spa untuk pasar Malaysia dan produk furniture untuk pasar Perancis,” sambung Zabadi.

Dengan adanya SMESCO Rembug Kopi Nusantara para pelaku usaha kopi dalam negeri berhasil memperluas pasar kopi mereka baik di dalam maupun luar negeri. Itu terjadi karena para tamu yang hadir  dalam acara tersebut adalah para konsumen kopi serta buyer dari dalam dan luar negeri. [syah]

Terkini