Metroterkini.com - Dizaman yang sudah merdeka seperti saat sekarang ini masih saja ada ulah usaha pemerintah atau BUMN seperti oknum PLN yang menzolimi warga, misalnya kejadian pada seorang warga Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, Herman (48th) KWh Meter Listrik rumah tinggalnya dibuka karena menunggak 3 bulan, namun aneh setelah ingin melunasi tunggakan itu KWh tersebut sudah tidak ada atau dipindahkan pada pelanggan lain.
"Saya bayar saja tunggakan mereka tidak mau, katanya KWh saya sudah pindah tangan ke orang lain, apakah ini yang dinamakan merdeka ditambah tagihan membengkak tiap bulan dari 300 saat ini bayar 1 juta per bulan," jelas Herman pada metroterkini.com, Senin (26/9/16).
Herman mengaku menunggak karena keadaan susah sejak Presiden Indonesia Jokowi Dodo merasionalisasi APBD Pelalawan, setelah uang untuk melunasi tunggakan dia ini saat dapat dipinjam dari tetangganya, malah PLN nya tidak mau menerima uangnya, dan dia dibebankan harus pasang baru kembali dengan tambahan dan 1,5 Juta Rupiah.
"Bukan mau gratis, saya mau melunasi ditolah dan harus menambah uang 1,5 Juta lagi, inikan sama dengan mencekik rakyat yang sedang menderita ini," Jelasnya kecewa.
Dalam hal ini Herman Minta PLN rayon untuk prihatin dengan ekonomi rakyat saat ini, mentang - mentang rakyat tidak berdaya diperlakukan semena - mena. KWh meter dengan nama Asiruddin no Pelanggan 1222 dengan Hutang 3 Juta Rupiah kini harus bayar 5 juta.
"Tolong pak Kebijakannya jangan sengsarakan masyarakat, Presiden diharapkan mengetahui kelakuan PLN di Pelalawan dan menegurnya," tukasnya.
Sampai berita ini diturunkan pihak PLN belum bisa dikonfirmasi.[basya]