504 Tahun Bengkalis, Ikrar Pelangi di Negeri Junjungan

Ahad, 31 Juli 2016 | 00:00:10 WIB

Metroterkini.com - Banyak raca untuk menyelaraskan kebersamaan dalam keanekaraman suku bangsa yang mendiami Pulau Bengkalis. Salah satu dengan sumpah setia atau ikrar yang bertajuk "Ikrar Pelangi Negeri Junjungan".

Ikrar ini bukan hanya dimulut atau sekedar diucapkan, tetapi diharapkan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sangat banyak manfaatnya yang akan diperoleh semua pihak jika sumpah tersebut diresapi maknanya. Satu sama lain akan saling menghargai dalam segala hal yang sifatnya positif.

Inilah yang tercermin dalam pergaulan sehari-hari masyarakat di Pulau Bengkalis.

Di Pulau endapan Sungai Siak ini terdapat sebelas suku yang selalu eksis bidang sosial budaya dan mengambil peran dalam pembangunan Bengkalis.

Kesebelas suku itu adalah, suku Aceh, Asli, Banjar (Akit), Batak, Bugis, Jawa, Melayu, Minang, Sunda, Sakai, Tionghoa dan Nusa Tenggara Barat. Ini bukan berarti suku lain tak ada di Bengkalis, tetapi mungkin belum menampakan jati diri. Bisa jadi jumlah mereka tak sebanyak suku-suku diatas. 

Ikrar ini dikomandangkan dalam pawai budaya Hari Jadi ke-504 Bengkalis, Sabtu (30/7/16) di Lapangan Tugu, Kota Bengkalis.

Mereka sepakat bersatu padu, memikirkan, membangun dan memelihara pembangunan di Kabupaten Bengkalis dan siap meneruskan kelanjutannya, yang disebut Ikrar Pelangi Negeri Junjungan.

Usai pembacaan oleh Anwar. Kesebelas ketua atau perwakilan membubuhkan tanda tangan di hadapan Bupati Bengkalis Amril Mukminin.

Isi dari Ikrar Pelangi Negeri Junjungan, menyatakan bahwa sebagai suku-suku dan etnis bangsa yang lahir, berdomisili dan beraktivitas di Kabupaten Bengkalis merasa memiliki negeri ini (Bengkalis), dan merasa indahnya hidup berdampingan.

“Untuk itu, kami ikut serta dan bertanggungjawab untuk memikirkan, membangun dan memelihara terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai dan siap meneruskan kelanjutannya,” ucap Anwar.

Momen peringatan Hari Jadi ke-504 tahun 2016 sebagai semangat kebersamaan dan kekeluargaan untuk menuju Bengkalis Negeri Junjungan yang maju dan makmur.

Perwakilan suku menyatakan siap menyukses tahapan-tahapan program pembangunan yang dituangkan dalam rencana pembangunan jangka pembangunan yang dituangkan dalam RPJMD 2016-2021, sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Bengkalis.

“Agar kepentingan dimaksud dapat diwujudkan kami terus melakukan komunikasi antar suku dan etnis bangsa sebagai faktor pengungkit yang dominan untuk mengurai simpul masalah dan menjunjung perbedaan dalam kebersamaan, menciptakan keharmonisan, keamanan dan kemakmuran negeri,” ucap Anwar membacakan Ikrar Negeri Pelangi Junjungan.

Bupati Bengkalis Amril Mukminin menyambut baik dan apresiasi atas Ikrar Negeri Junjungan yang diucapkan sebelas perwakilan suku, etnis dan bangsa di Kabupaten Bengkalis.

Menurutnya, untuk membangun Negeri Junjungan, dibutuhkan persatuan dan kekompakan dari seluruh elemen. Sekecil apapun dukungan yang diberikan, akan memiliki arti penting dalam menopang pilar-pilar Kabupaten Bengkalis.

Pada kesempatan itu, Amril menghimbau pada seluruh suku dan etnis agar tidak mudah diadu-domba dan dibenturkan oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.

Hal ini bisa memecah belah persatuan dan kesatuan yang telah terbangun di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis.

Usai pengucapan dan penandatangan Ikrar Pelangi Negeri Junjungan, dilanjutkan dengan pawai budaya. Dimana, masing-masing suku menampilklan budayanya masing-masing, sebut saja, Jawa dengan reognya, Minang dengan mengantar marapulai (Penganten) dan Tionghoa dengan atraksi Barongsai.

Atraksi dan penampilan para peserta mendapat lambaian tangan dari Bupati Amril Mukminin, Ketua DPRD H Heru Wahyudi, Ketua LAM Bengkalis, H Zinuddin Yusuf, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, para Pimpinan SKPD yang hadir saat itu.

Selain sebelas suku, barisan para pelajar juga turut dimeriahkan pawai budaya. Mulai tingkat SMP dan perguruan tinggi yang ada di Kota Bengkalis. Sementara pembawa acara membacakan prestasi dan kunggulan serta ciri khas masing-masing sekolah tersebut.

Arak-arakan ribuan peserta pawai ini mendapat aplusan dari ribuan warga yang beridir dibawah terik matahari siang menjeang sore.

Ribuan warga memang sangat menanti kehadiran peserta Pawai Budaya. Bagi warga Pulau Bengkalis pawai budaya ini adalah salah satu hiburan tahunan yang luar biasa. Sebab, di Pulau Bengkalis memang tak ada pusat-pusat hiburan, kecuali destinasi waisata pantai.

"Saya sengaja datang jauh-jauh dari Jangkang untuk menonton pawai budaya," ujar Mul saat ditemui media ini di Lapang Tugu. [rdi]

Terkini