Amin Rais Kagum dengan Program Jefry Noer di P4S

Rabu, 04 Mei 2016 | 00:00:18 WIB

Metroterkini.com - Prof DR Amin Rais MA selaku Dewan Penasehat Muhammadiyah Pusat melihat lahan percontohan P4S mengaku kagum. Di lahan yang serba ada ditanami beberapa komoditas, ada bawang merah, cabe merah, sapi, ayam, telur serta jamur dan yang paling luar biasa adalah kotoran sapi, baik padat maupun cair yang selama ini di buang, disini mampu dioptimalkan menjadi bio energi gas dan pupuk, semua lengkap tinggal memanfaatkan lahan yang ada.

Kekaguman Amin Rais usai berkeliling sekaligus meninjau lahan percontohan Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) didampingi Bupati Kampar H. Jefry Noer di Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa ( 3/5).

Dikatakan Amien Rais, lahan RTMPE  ini seharusnya patut menjadi suri tauladan daerah lain, jika semua daerah di Indonesia mengikuti program ini, bukan tidak mungkin kelangkaan sumber daya energi khususnya Bio gas bisa teratasi.

Program ini sesungguhnya sangat tepat diaplikasikan dizaman seperti sekarang, dizaman sekarang dengan lahan yang tidak terlalu besar mampu menghasilkan puluhan juta rupiah, dan sudah barang tentu mensejahterakan penghuninya ungkap Amien Rais.

Amien Rais beserta rombongan mengunjungi RTMPE usai menghadiri pelantikan ketua dan pengurus Muhammadiyah Kabupaten Kampar di Balai Bupati Kampar,

Bupati Kampar Jefry Noer menjelaskan dengan adanya usaha Peternakan sapi sebanyak enam ekor mampu menghasilkan  1000 sampai 1500 liter urine sapi perbulan kemudian urine diolah sehingga dapat menghasilkan  pupuk cair.

Menurut Jefry Noer, kalau diambil hasil terendah saja 1000 liter pupuk cair perbulan dengan harga jual 15 ribu sampai 25 ribu perliternya sudah 15 sampai 25 juta hasilnya dari pupuk cair ditambah hasil kotoran padat sapi mampu menghasilkan pupuk padat atau biogas untuk sumber energi listrik dan memasak.

Masih menurut Jefry, biogas itupun dapat dijual atau untuk konsumsi sendiri memenuhi kebutuhan listrik dan memasak di rumah dan sangat membantu mengurangi biaya listrik dan gas atau kebutuhan minyak tanah di Rumah Tangga (RT) dalam sebulan.

Selain itu ada ternak ayam petelur sampai 100 ekor, yang dapat juga untuk ditetaskan telurnya supaya menghasilkan anak ayam dengan penghasilan 50 sampai 70 butir telur perharinya.

Ada kolam ikan lele kerambah dengan pola kolam terpal ukuran 6 X 6 atau 4 X 6 hingga 4000 ekor ditambah usaha pertanian tanaman pangan seperti tanaman bawang atau cabai dengan lahan hanya 400 meter persegi termasuk unit usaha rumah jamurnya.

"Didalam RTMPE ini keluarga hanya tinggal membeli kebutuhan beras, minyak goreng, gula dan kopi serta dan kebutuhan yang tidak ada di lahan RTMPE, selain itu petani RTMPE bisa menghasilkan uang dengan tetap beribadah dengan kusuk," ungkap Jefry Noer.

Dilahan RTMPE kalau diolah dengan maksimal dapat menghasilkan uang puluhan juta perbulannya dan petani pengolah RTMPE bisa menunaikan ibadah haji dari penghasilan anak sapi 6 ekor pertahunnya kalau sudah tiga tahun dipelihara, anaknya tentu sudah banyak termasuk daging ayamnya. [Infotorialhms/Ali]

 

Terkini