Plt Gubernur Riau Beri Kuliah Umum di Universitas Kyoto Jepang

Senin, 25 April 2016 | 00:00:15 WIB

Metroterkini.com - Aksi restorasi gambut di Riau mendapat dukungan dari berbagai lembaga Penelitian dan Universitas di Jepang. Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi di Indonesia dengan luasan lahan Gambut yang sangat luas yaitu mencapai 5,7 Juta Ha atau lebih dari 60% dari total areal Provinsi Riau (Kementerian Lingkungan Hidup, tahun 2009). 

Lahan gambut menyimpan karbon yang sangat besar, oleh karena itu bahaya dari rusaknya lahan gambut yang tidak dijaga dan dikelola dengan baik akan berdampak tidak hanya secara lokal dan regional saja, melainkan akan berkontribusi pada bencana global perubahan iklim. Dilain sisi lahan gambut juga berpotensi untuk menguntungkan secara ekonomis bila dimanfaatkan secara benar.

Memahami pentingnya menjaga dan mengelola lahan Gambut maka Pemerintah Indonesia telah membentuk Badan Restorasi Gambut dengan berbagai langkah dan strategi dalam jangka pendek maupun jangka panjang untuk memperbaiki lahan gambut di Indonesia. Pada tahun 2016 Pemerintah akan fokus pada beberapa Provinsi yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan tengah.

Salah satu agenda BRG RI di tahun 2016 memperluas dukungan berbagai pihak baik nasional maupun internasional. Universitas Kyoto di Jepang, menjadi kunjungan luar negeri pertama Kepala BRG dalam rangka merespon rencana kerjasama penelitian aksi untuk sukses restorasi gambu, dimana salah satu Agenda yang dilakukan adalah pernyataan bersama antara BRG RI dengan Kyoto University dan National Institues for the Humanities (NIHU). 

Dari pemerintah Republik Indonesia dihadiri langsung oleh Kepala Badan Restorasi Gambut bapak Nazir Foead yang didampingi Deputi 4  Bapak Harris Gunawan, Kementerian Lingkungan Hidup, UNDP dan Gubernur Riau. Sementara dari Universitas Kyoto dihadiri langsung oleh President of Kyoto University bersama profesor dan para peneliti dari berbagai universitas dan lembaga penelitian di Jepang, termasuk JICA.

Setelah pernyataan bersama terkait komitmen kedua belah pihak antara BRG RI, Universitas Kyoto, dan NIHU, dilanjutkan dengan kuliah umum dengan pembicara utama Kepala Badan Restorasi Gambut Bapak Nazir Foead dan Plt. Gubernur Riau Bapak Arsyadjuliandi Rachman, dimana secara khusus bapak Plt. Gubernur Riau memaparkan materi tentang Fire Prevention Strategy and Developing Sustainable Livelihood “Sago Palm” in Riau Peatland. 

Plt Gubernur Riau menyampaikan keberhasilan provinsi Riau dalam menekan jumlah hotspot di tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 yang turun hingga hampir 60% serta komitmen Pemerintah Provinsi Riau untuk dapat menjaga, memperbaiki serta mengelola lahan gambut di Provinsi Riau sehingga dapat memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui perkebunan sagu berikut produk turunannya, Pemerintah Provinsi Riau akan menindaklanjuti kerjasama ini secara serius dan mendatangkan investasi melalui hilirasi produk Sagu.

Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan fokus dalam restorasi lahan gambut di Provinsi Riau dimana dengan terbentuknya laboratorium internasional restorasi rawa gambut tropis yang pertama dan satu-satunya ada didunia, diharapkan lembaga internasional dapat bergabung dan turut mendukung baik dari Kyoto University maupun National Institues for the Humanities (NIHU) dan lembaga lainnya. 

Dukungan dimaksud tentunya dapat berbagai macam bentuk dengan tujuan menjadikannya laboratorium di Meranti ini, sebagai pusat unggulan penelitian aksi restorasi gambut, sebagai lokasi yang tepat untuk mengekplorasi model harmonisasi antara kebutuhan manusia dan pelestarian ekosistem rawa gambut, dan menjadi model dalam berbagai skema pendanaan internasional, termasuk didalamnya adalah dana hibah penelitian, dan mekansistem perdagangan karbon, kedepannya.

Sebagai langkah selanjutnya kita juga meminta dukungan dan mengundang berbagai lembaga penelitian dan universitas di Jepang, serta perusahaan besar di Jepang untuk hadir di Provinsi Riau dalam international food exibition guna  mempromosikan sagu dengan produk makanannya pada bulan oktober 2016. Dimana nantinya Pemerintah Provinsi Riau akan menunjuk Kabupaten Kepulauan meranti untuk dapat ikut didalam eksibisi ini, hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Bidang Penelitian dan Kerjasama Pembangunan Bappeda Provinsi Riau Ronny B. Leksono yang turut hadir mendampingi Plt. Gubernur Riau pada acara dimaksud. [rls]

Terkini