Metroterkini.com - Pulau Tikus, Provinsi Bengkulu, dengan sisa luas sekitar 0,6 hektar nyaris seperti sebuah kapal pesiar yang siap kandas di dasar laut.
Pulau ini sebelumnya memiliki luas sekitar dua hektar. Abrasi parah terus menghantam pulau yang berfungsi sebagai menara suar kapal di Samudera Hindia ini. Tak hanya itu, pulau menjadi melindungi daratan Bengkulu dari ancaman tsunami.
Pulau Tikus yang berjarak beberapa mil dari Kota Bengkulu dapat ditempuh menggunakan perahu nelayan dengan jarak tempuh sekitar satu jam.
Menurut petugas jaga menara menata suar di Pulau Tikus menyebutkan, setidaknya telah empat kali menara suar harus dipindahkan akibat abrasi.
Sementara itu, ganasnya abrasi terlihat dari beberapa mes petugas jaga yang hancur dan ambruk ke dasar laut. Kondisi tersebut membuat tempat menginap pegawai jaga mercusuar tak dapat dimanfaatkan.
Belakangan, keindahan pulau ini menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan selam. Ada banyak hewan laut dapat ditemui dengan snorkeling, termasuk ikan jenis nemo yang cantik itu.
Pengamat dari Fakultas Kehutanan Universitas Bengkulu, Gunggung Senoaji, memprediksi dalam 20 tahun ke depan Pulau Tikus akan hilang akibat abrasi.
Prediksi ini didasari atas beberapa riset yang pernah dilakukan bahwa abrasi di pulau tersebut mencapai lima meter per tahun.
"Diprediksikan dalam 20 tahun ke depan pulau ini akan hilang karena kerusakan parah oleh hantaman gelombang," kata Gunggung Senoaji, beberapa waktu lalu.
Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti menyatakan akan mengambil langkah penyelamatan Pulau Tikus, di antaranya melakukan konsultasi ke kementerian terkait.
"Bengkulu akan sangat diuntungkan jika Pulau Tikus berhasil diselamatkan. Daratan Bengkulu akan bertambah jika hal tersebut dilakukan," kata Ridwan Mukti.
Sebelumnya, kampanye penyelamatan Pualu Tikus juga disuarakan oleh kelompok pemuda dan mahasiswa di Bengkulu. Namun, kampanye tersebut belum mendapatkan respons progresif dari Pemerintah Bengkulu.
Selain itu, hamparan terumbu karang di jajaran Pulau Tikus seluas ratusan hektar ini juga bermanfaat bagi budidaya laut seperti lobster.
"Akan ada banyak keuntungan jika Bengkulu mau menyelamatkan Pulau Tikus," tutup Gunggung Seno Aji. [kompas]