Bupati Inhil Tertarik dengan Tenun Lejo dari Pengerajin di Desa Sebauk

Ahad, 10 April 2016 | 00:00:01 WIB

Metroterkini.com - Seperti pepata lama 'Sambil menyelam minum air'. Itulah kata-kata yang tepat disematkan dalam kunjungan Bupati Indragiri Hilir, H Wardan ke Kota Bengkalis, Sabtu (9/4/2016).

Pasalnya, Wardan datang ke Bengkalis bukanlah dalam rangka kunjungan kerja. Melainkan menghadiri undangan pernikahan anak Mochammad Jalal, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran, Kabupaten Bengkalis yang juga anggota Ikatan Keluarga Alumni Perguruan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Provinsi Riau.

Di Bengkalis Wardan disambut oleh rekan sejawatnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, H Burhanuddin dan istri Gustina Yanti.

Tidak hanya Bupati Inhil, dalam kunjungan itu juga ada Sekretaris Kota Pekanbaru, Muhammad Nur, Plt Sekda Rokan Hilir, Surya Arpan dan sejumlah pejabat dari Kabupaten Inhil, Kampar, Natuna, Anambas dan Provinsi Kepulauan Riau.

Pada kesempatan ini, Wardan dan rombongan tak menyia-myiakan waktu. Ia menyempatkan diri meninjau Desa Sebauk, Kecamatan Bengkalis dimana terdapat home industri tenun lejo.
           
Saat ini, Desa Sebauk merupakan salah satu desa di Kabupaten Bengkalis yang masyarakatnya gemar menenun, khususnya Tenun Lejo.

Di rumah produksi (home industri) Tenun Lejo, Usaha Tenun Putri Mas di Jalan Utama Desa Sebauk. Wardan dan istri serta rombongan mendapat penjelasan tentang tenun lejo dari Burhanuddin dan Kepala Desa Sebauk Miftahudin.

Wardan dan rombongan melihat cara pembuatan tenun lejo dan juga berdialog dengan penenun. Sebagai informasi, tenun lejo sendiri sudah terkenal di seantero Provinsi Riau dan Malaysia.

Pada kesempatan itu, Wardan tak lupa menanyakan tentang pemasaran hasil produksi dan bahan baku maupun harga kain tenun tersebut.

Setelah melihat dari dekat cara menenun dan mendengar pemaparan dari pengerajin maupun dari Sekda Bengkalis, Wardan kemudian memesan tenun lejo sebagai buah tangan.

Selain Wardan, para pejabat dari kabupaten kota yang datang bersama Wardan juga membeli tenunan  pengerajin Usaha Tenun Putri Mas.
       
Kepala Desa Sebauk, Miftahudin mengatakan, Usaha Tenun Putri Mas sangat besar andilnya dalam melestarikan karya seni budaya Melayu di era modernisasi yang serba mesin.

Apa yang dihasilkan Usaha Tenun Putri Mas, dan usaha tenun lainnya telah menjadikan Tenun Lejo sebagai ikon Desa Sebauk.

Saat ini, Desa Sebauk menjadi salah satu desa tenun selalu dikunjungi tamu dari luar. Pada umumnya para tamu, sebelum belanja terlebih dahulu melihat proses pembuatan tenun lejo. [rdi]

Terkini