Tokoh Pemuda Riau Minta Pemerintah Hentikan Pemberian Pupuk Subsidi

Ahad, 28 Februari 2016 | 00:00:08 WIB

Metroterkini.com - Pengamat transportasi Riau yang juga sekaligus tokoh pemuda Riau, Albert Simanjuntak, mengatakan pendistribusian pupuk subsidi harus diawasi dengan ketat atau pemerintah sebaiknya menghentikan pemberian subsidi pupuk kepada para petani.

Alasan ini dikemukakan beliau karena pupuk yang seharusnya untuk petani kurang mampu ini selalu disalurkan pada petani sawit yang notabenenya adalah petani mampu, apalagi diduga banyak mafia dilingkungan Dinas Pertanian di Riau ini.

"Kalau soal pupuk bersubsidi sebaiknya diawasi dengan ketat atau subsidi ini dihentikan saja, Artinya harga pupuk ditetapkan secara merata di seluruh Indonesia," katanya, Minggu (28/2/16) di Pekanbaru, Riau.

Dia mengemukakan hal itu karena banyaknya di temukan warga pupuk ini disalurkan pada yang tidak berhak, seeprti pada Kamis lalu terbukti Polisi menagkap mafia ini, dan juga menjawab pertanyaan seputar kebijakan pemberian pupuk bersubsidi dan kelangkaan pupuk yang masih saja terus berlangsung dari tahun ke tahun.

"Yang sampai pada petani kurang mampu ini hanya sekitar 20 persen saja, artinya subsidi ini dinikmati oleh yang mampu," jelas Albert.

Menurut dia, pemerintah sebenarnya sangat berniat baik dan ingin pertanian di negara ini menjadi maju dengan memberikan subsidi pupuk bagi para petani karena pupuk adalah salah satu faktor penentu peningkatan produktivitas pertanian, petani akan menghasilkan gabah yang banyak, namun kenyataannya lain dari yang diharapkan pemerintah ini.

berdasarkan pengamatannya di Riau, kejadian di lapangan menunjukkan bahwa para petani di desa-desa selalu saja menjerit karena kelangkaaan pupuk, sementar petani sawit dengan leluasa membeli pupuk subsidi ini dengan bebas, tentunya dengan harga subsidi ditambah keuntungan mafia pupuk ini.

"Artinya, pupuk ini langka disinyalir sebagai akibat dari kebijakan pemberian subsidi oleh pemerintah yang tidak tepat sasaran, petani padi di Riau misalnya untuk mendapatkan pupuk urea yang tak bersbsidi saja susah, apalgi yang bersubsidi," jelasnya.

Dikatakan Albert pupuk bersubsidi harganya lebih murah daripada nonsubsidi. Karena harga murah, para mafia di lapangan memborong pupuk tersebut, dan menjual kepada pengusaha perkebunan dan pengusaha besar lain, bahkan permainan ini mu;ai dari Dinas hingga pegawainya.

Kondisi ini disebutnya sudah berlangsung selama bertahun - tahun dan tidak pernah bisa diatasi pemerintah, mafia ini diduga berkordinasi dengan sejumlah kalangan di daerah ini. Karena itu, pemerintah sebaiknya menghentikan pemberian pupuk bersubsidi kepada para petani.

Sebagai gantinya, pemerintah bisa membantu petani dengan cara lain, seperti memberikan keringanan kredit pertanian, bantuan alat-alat pertanian dan bantuan sosial bagi petani secara proporsional. atau dengan membantu langsung kelompok taninya.

"Banyak kelompok tani yang harus dibantu, kenapa harus mensubsidi orang kaya," Tukasnya.[basya]

Terkini