Metroterkini.com - Gerhana matahari total yang akan terjadi di Indonesia 9 Maret 2016 menjadi hal yang istimewa. Hal itu karena saat terjadi gerhana, berbagai keindahan Sang Surya yang di hari-hari biasa tak bisa terlihat, akan bisa diamati dan dilihat.
Ketika gerhana matahari total dimulai, bulan secara perlahan tampak bergerak menutupi piringan matahari. Setelah itu, saat matahari hampir seluruhnya tertutup oleh bulan maka para pengamat yang berada di jalur totalitas gerhana bisa melihat efek dari gerhana matahari yang indah ini yakni di antaranya baily's bead dan efek cincin berlian.
"Kita bisa saksikan baily's beads. Kita tahu permukaan bulan itu tidak merata, nah pada saat bulan menutup matahari belum sempurna berbentuk elipse, sinar matahari masih bisa menembus di antara permukaan bulan, terlihat seperti manik-manik. Baily's beads akan tampak 10-15 detik sebelum dan sesudah totalitas, " kata Avivah Yamani, salah satu pengurus komunitas astronomi Langit Selatan saat berbincang dengan detikcom di Cihampelas Walk, Bandung beberapa waktu lalu.
Setelah itu, lanjut Avivah, saat bulan menutup seluruh permukaan matahari dan baily's beads perlahan menghilang maka sisa manik-manik baily's beads akan memunculkan gumpalan cahaya yang bersatu dengan korona atau mahkota matahari, sehingga akan tampak seperti cincin berlian.
"Kita juga akan melihat efek cincin berlian, saat baily's bead hilang satu per satu. Setelah hilang, akan gelap total. Kita akan saksikan korona matahari, mahkotanya matahari," katanya.
Selain efek cincin berlian, keindahan lain yang bisa dilihat adalah kromosfer matahari yang berpendar kemerahan sesaat setelah efek cincin berlian menghilang dan saat gerhana matahari total.
Keindahan lainnya adalah korona matahari. Korona ini terlihat saat bulan sepenuhnya menutupi piringan matahari. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan saat matahari terlihat menjadi gelap total karena piringan matahari yang bersinar terang tertutupi oleh bulan, maka atmosfer matahari yang disebut sebagai korona itu bisa terlihat dengan indah.
"Pada saat matahari tertutup, korona atau mahkota matahari bisa terlihat dengan indah. Kalau hari-hari biasa nggak bisa dilihat karena kalah oleh cahaya matahari yang terang. Warnanya indah sekali, merah, hijau, kuning gitu," jelas Thomas.
Selain korona akan terlihat juga pita bayangan. Avivah dalam tulisannya di website Langit Selatan mengatakan pita bayangan terjadi sekitar satu menit, sebelum dan sesudah totalitas.
"Garis bergelombang cahaya gelap terang pada permukaan polos berwarna sebagai hasil cahaya yang dipancarkan oleh matahari sabit yang dibiaskan oleh atmosfer bumi," kata Avivah.
Pengamat juga bisa melihat planet dan bintang-bintang yang tidak tampak di siang hari karena tertutup sinar matahari bisa dilihat saat bulan menutupi matahari.
Namun perlu diperhatikan bagaimana cara yang aman untuk mengamati gerhana, yakni saat matahari perlahan tertutup bulan dan kondisi langit berangsur menjadi gelap (gerhana matahari sebagian) dianjurkan untuk menggunakan filter atau kacamata khusus untuk melihat matahari. Cara melihatnya juga jangan terlalu fokus karena saat itu matahari belum semuanya tertutup dan sebagian sinar matahari masih memancar kuat hingga bisa merusak retina mata.
Saat matahari tertutup total dan langit menjadi gelap, filter yang melindungi mata bisa dilepas. Keindahan gerhana matahari total bisa disaksikan langsung dengan mata. Namun harus diingat, jangan terlalu lama menatap karena durasi gerhana matahari total ini hanya 2 sampai 3 menit saja. Setelah itu matahari akan tersibak dan langit kembali cerah. Saat matahari mulai tersibak maka filter mata harus dipakai agar cahaya matahari tidak merusak retina.[detik]