Indomaret dan Alfamart Dinilai Bohongi Konsumen

Kamis, 05 November 2015 | 00:00:07 WIB

Metroterkini.com - Saat ini banyak masyarakat yang merasa dirugikan oleh sejumlah waralaba Indomaret dan Alfamart yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Riau. Dimana harga di label barang tidak sesuai saat dihitung di kasir, Dewan meminta Disperindagsar segera melakukan sidak.

Hal ini terungkap dalam hearing Komisi I DPRD Pelalawan Bersama Satpol PP dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) dan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) di ruang rapat Komisi 1 DPRD, Rabu (4/11/15).

"Kita minta Disperindag pantau dan awasi serta segera melakukan sidak ke sejumlah waralaba Indomaret ataupun Alfamart yang ada di Pelalawan ini. Karena memang banyak yang mengeluhkan soal masalah harga. Saya saja pernah mmengecek barang yang dibeli baik di Alfamart maupun Indomaret. Jadi di label harga tertulis Rp 5 ribu tapi di kasir harganya berubah jadi Rp6 ribu, bahkan lebih. Saya sering juga kena seperti itu dan ternyata masyarakat juga banyak yang melapor. Jadi sudah menjadi rahasia umum," terang Ketua Komisi 1 DPRD Pelalawan Eka Putra,S.Sos dalam hearing di DPRD Pelalawan, Rabu (4/11/15).

Eka meminta kepada Disperindagsar melakukan sidak memantau dan mengawasi soal harga barang di dua waralaba itu. Dengan kata lain, jangan menyalahi aturan, kan jadi masyarakat yang dirugikan. Karena itu, Dewan meminta agar dinas terkait respek dan segera menyikapi hal ini. 

Sebelumnya, informasi soal harga yang berbeda di label dengan yang dikasir yang terjadi di Indomaret dan Alfamart sudah banyak aduan yang masuk ke media ini. Di antaranya, harga kacang yang tertera Rp8 ribu, di kasir tercatat Rp15 ribu, harga popok bayi 24 pcs Rp 94 ribu, di kasir Rp117 ribu. Begitu juga harga rokok yang rata-rata kenaikannya hingga Rp1000 dari harga normal. 

Jhon (38) salah seorang warga yang sering berbelanja di 2 waralaba tersebut menyebutkan dirinya pernah berbelanja di Indomaret dan Alfamart. "Jadi saya total belanja Rp48 ribu kemudian yang di kasir bilang ada hadiah berupa roti. Anehnya roti itu ternyata masuk dalam bill belanja seharga Rp5 ribu. Jadi terpaksa saya bayar Rp5 ribu," ungkapnya.

Begitu juga yang dialami oleh warga Pangkalan Kerinci lainnya, Tarmizi (45), yang pernah membeli rokok 3 bungkus. Dimana harga rokok naik Rp2000 setiap bungkusnya. "Saya aneh saja kok bisa harganya berubah di kasir. Malah harga di toko grosir lebih murah dari yang di Indomaret sama Alfamart," tutupnya kesal. [dn-hr]

Terkini