Metroterkini.com - Data yang dicuri peretas dari situs selingkuh menunjukan bahwa, setidaknya ada 10 ribu akun yang merupakan milik pegawai negeri.
Sebelumnya dikabarkan bahwa kelompok hacker bernama The Impact Team, mengklaim memiliki 37 juta data pelanggan situs selingkuh ashleymadison.com. Data itu telah disebarkan di internet. (Baca: Hacker Bocorkan 37 Juta Nama Pengguna Situs Selingkuh)
Menurut the cnn, yang mengklaim mendapatkan data tersebut, dari 37 juta data setidaknya 33 juta di antaranya mencantumkan nama pengguna, nama lengkap, empat digit belakang nomer kartu kredit, alamat rumah dan alamat IP, lalu nomer ponsel. Total ada 10 GB data kompresi yang dirilis peretas.
Dari seluruh data tersebut diketahui bahwa ada 10 ribu akun yang menggunakan email pemerintah dengan akhiran .gov. Belakangan diketahui bahwa akun tersebut milik karyawan National Security Agency (NSA) dan Department of Justice (DOJ), ada pula milik sejumlah pegawai negeri di Australia dan Inggris.
Namun data yang dibocorkan peretas itu tidak hanya data pengguna tapi juga data penting milik induk perusahaan situs selingkuh ashleymadison.com, Avid Life Media. Di situ tertera sejumlah akun PayPal, password perusahaan, memo untuk karyawan, perjanjian kredit, daftar bank dan dokumen berjudul 'area data kostumer prioritas'.
Dirilisnya data tersebut adalah bentuk protes kelompok hacker The Impact Team atas kehadiran situs selingkuh. Mereka minta situs tersebut ditutup, namun pengelola bergeming dan masih menjalankannya seperti biasa.
Raja Bhatia, Chief Technology Officer Ashley Madison sempat mengklaim bahwa data yang diambil peretas itu data palsu. Tapi setelah dirilis baru terbukti bahwa beberapa di antaranya memang data yang valid. [cnn]