Limbah RAPP Biang Konflik, Polisi Minta Proaktif

Selasa, 14 Juli 2015 | 00:00:03 WIB

Metroterkini.com - Persoalan limbah besi tua dari perusahaan RAPP selama ini dinilai telah menimbulkan konflik. Sebelum tender dimenangkan oleh salah seorang pengurus Golkar, Tarmizi, menjanjikan kepada semua Ormas yang ada di Pelalawan, mendapat Fee. Namun kenyataannya tidak demikian, sehingga banyak menimbulkan masalah.

Persoalan yang dinilai akibat janji Tarmizi menyangkut pembagian fee limbah besi tua hasil pemotongan Countainer Limbah RAPP selama ini pernah menimbulkan konflik, karena sebelum tender dimenangkan Tarmizi ada perjanjian antar pemenang (dikondiskan) dengan semua Ormas yang ada di Pelalawan. 

"Limbah ini setiap tahun terus menjadi biang konflik, bahkan bisa mengancam antar kelompok Ormas," ujar Ketua Operasional Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan (FKPPI) Pelalawan, H. Barus, Selasa (14/7/15).

Menurut H. Barus, seperti biasa setiap mau masuk Idul Fitri atau tahun baru perusahaan bubur kertas Riau Pulp and Paper ini selalu memenangkan seseorang untuk membagi sedikit rejeki pada warga sekitar Pelalawan, namun setiap tahunnya hal itu selalu menjadi benih konflik keributan dan hal itu sudah terjadi 3 tahun belakangan ini.

"RAPP harus jeli dalam hal ini, masak setiap tahun para pemuda harus adu jotos buat memperebutkan limbah perusahaan yang seharusnya di buang ini," ujar Barus kesal.

Diterangkan Barus tahun 2013 lalu telah keluar 6 kontainer dan pengusaha PT. Panca Logam ribut dengan pemuda, oknum LSM dan oknum wartawan. Tahun 2014 hal serupa hampir terjadi pertumapahan darah antara Ormas. "Tahun 2015 ini, juga sudah lahir benih konflik yang berujung sara," kata Barus lagi.

"Herannya kok RAPP masih memenagkan orang yang kurang kooperatis dalam hal bagi - bagi limbah ini. Dengan memenagkan Tarmizi maka dijamin tidak semua elemen mendapat bagian, jadi tolong dihentikan pembagian limbah ini dan kalau mau dibagi juga berikan kepada yang bisa mengkaper semua kepentingan," jelasnya.

Barus berharap aparat kepolisian turut serta dalam mengawasi limbah ini, karena pada dasarnya biang keributan ada disini.

Ketika dikonfirmasi kepada Tarmizi beliau membantah semua tudiangan itu, bahkan dijelaskannya bukan saja orang perorang yang mendapat jatah limbah ini, juga termasuk beberapa aparat kemanan dan perusahaan. [basar]

Terkini