Gunung Uhud Bergetar Didatangi Nabi dan Sahabat

Jumat, 26 Juni 2015 | 00:00:18 WIB

Metroterkini.com - Gunung Uhud adalah gunung yang terbesar di Madinah, letaknya sekitar empat kilometer sebelah timur laut kota Madinah. Di sebelah utara Gunung Uhud, terdapat makam Nabi Harun As. Dalam bahasa Arab, Uhud berasal dari kata Ahad yang berarti 'Satu'. Lantas mengapa gunung yang panjangnya 600 meter ini diberi nama 'Uhud'? 

Banyak versi yang menjabarkanya, pertama menyebutkan, karena gunung ini berdiri sendiri, tidak tersambung dengan bukit atau gunung yang lain. Gunung gunung atau bukit lain di Madinah saling bersambungan. Versi berikutnya menyebutkan, karena para ahli Madinah atau penduduk sekitar nya adalah hamba Allah yang bertauhid dan penyebar tauhid. Uhud merupakan simbol ketauhidan atau keesaan Allah

Banyak riwayat yang menyebutkan kemuliaan dan kecintaan Rasulullah terhadap Gunung Uhud. Sahabat Anas bin Malik meriwayatkan sabda Rasulullah yang artinya, "Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami pun mencintainya."

Dalam hadits yang lain Anas juga meriwayatkan hal yang sama, namun ada tambahannya, "Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami mencitainya; ketika kalian mendatanginya, makanlah dari pohonnya bahkan dari pohon yang besar dan berduri ".

Sahabat Sahil bin Saad meriwayatkan sabda Rasulullah, "Uhud adalah salah satu pilar dari pilar-pilar surga."

Anas bin Malik ra menceritakan, suatu ketika, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menaiki gunung Uhud bersama Abu Bakar, Umar, dan Utsman Radhiyallahu' anhun. Merasa ada banyak manusia istimewa yang menaikinnya, Uhud langsung bergetar. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Tenanglah wahai Uhud, karena di atasmu ada seorang nabi, seorang shiddiq dan dua orang syahid. (HR. Bukhari 3472, Ahmad 12435, dan yang lainnya).

Sementara dalam catatan kaki shahih Bukhari disebutkan, "Dua orang syahid" maksudnya adalah Umar dan Utsman Radhiyallahu 'anhuma. Dan beliau berdua mati syahid. (Taqliq Shahih Bukhari Musthofa Bugha, catatan hadis no. 3472). Dan apa yang dinyatakan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pasti terjadi.

Disamping itu, Umar selalu berharap agar beliau diwafatkan dalam kondisi syahid. Diantara doa yang ia baca,

"Ya Allah berikanlah aku anugrah mati syahid di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu Shallallahu 'alaihi wa sallam". (HR. Bukhari 1890)
Sumber: kisahislami.com

?

Terkini