Pasca Putusan MK, Ada Sinyak Hatta Merapat Kubu Mega

Pasca Putusan MK, Ada Sinyak Hatta Merapat Kubu Mega

Metroterkini.com - Pasca putusan MK yang menolak selutuh gugatan Prabowo-Hatta, isu akan melompatnya sebagian partai dari koalisi merah putih ke kubu Jokowi-JK santer terdengar. Bagaimana dengan PAN?

"PAN ini bagian dari koalisi merah putih. Dari pembicaraan kemarin sangat solid. Koalisi ini koalisi yang solid Insya Allah," ujar Waketum PAN Drajad Wibowo di Restoran Warung Daun, Jl Cikini, Jakpus, Sabtu (23/8).

Drajad mengatakan, kericuhan justru ada di dalam kubu Jokowi-JK. Apalagi saat ini tengah digodok anggota kabinet.

"Kalau digosipkan ada yang keluar dari pemerintah sebagainya mungkin saya perlu balikan kenapa harus dari koalisi merah putih. Karena di koalisi ini teman-teman datangnya juga dari kubu Jokowi-JK," lanjutnya.

Dia mencontohkan, ada saja orang yang datang ke koalisi merah putih meminta untuk 'menghajar' orang yang berambisi jadi menteri dari kubu Jokowi-JK.

"Artinya kan ada gesekan yang kuat dari kubu Jokowi-JK. Komunikasi pribadi masih jalan dengan baik tapi sikap politik berbeda. Jadi kita saling tahu apa yang terjadi di sana dan di sini," kata Drajad.

Komunikasi antara PAN dan PDIP sendiri diakui Drajad terjalin dengan baik. Meski demikian, hingga saat ini belum akan mengubah sikap partainya yang memilih setia di koalisi merah putih.

Ia meminta agar dapat dibedakan antara komunikasi politik dan komunikasi pribadi.

"Kalau komunikasi pribadi memang sangat dekat Bang Hatta dengan Bu Mega. Jadi komunikasi pribadi nggak ada masalah sama sekali. Saya tidak tahu darimana mas Jokowi bilang PAN akan merapat, tapi individu itu berbeda dengan organisasi. Kalau komunikasi individu tidak ada larangan, PAN sangat demokratis," katanya.

Apakah benar ada tawaran tertentu dari PDIP kepada PAN agar bergabung ke pihaknya?

"Ini kan bukan bicara pasar tawar-menawar. Sebenarnya yang bisa saya sampaikan posisi PAN tetap di koalisi merah putih. Ada komunikasi individual saya tidak membantah tapi juga nggak bisa membenarkan. PAN itu sangat demokratis," pungkas Drajad.

Melalui akun twitter, Ketum PAN Hatta Rajasa angkat bicara mengenai hasil sengketa Pilpres yang diketok MK. Mantan Menko Perekonomian ini meminta kepada kader PAN untuk menghormati keputusan yang bersifat final dan mengikat tersebut.

"Saya mengajak seluruh kader dan simpatisan PAN yang telah berjuang dalam Pilpres untuk menghormati keputusan MK," ujar Hatta dalam akun twitter-nya.

Terkait dengan keputusan MK, Hatta mengajak agar keluarga besar PAN tetap bersatu menatap ke depan. Dia meminta agar jangan sampai ada perpecahan.

"Perkuat kebersamaan, apapun latar belakang kita. Keberhasilan dan kejayaan bangsa kita terletak pada kemampuan kita merawat perbedaan dan menjadikannya sebagai kekuatan," kata Hatta. [dtc]

Berita Lainnya

Index