Harga TBS Sawit Kembali Merangkak Naik

Harga TBS Sawit Kembali Merangkak Naik

[metroterkini.com] - Kekhawatiran harga TBS akan terus terjun bebas akhirnya tidak terbukti pada penetapan harga TBS yang dilakukan oleh Tim Penetapan Harga TBS yang dilakukan Aula Disbun Riau, Selasa (22/4). Pada rapat harga TBS tersebut, diputuskan harga TBS untuk umur 10 tahun ke atas adalah Rp 1.926,23/kg, naik tipis sebesar Rp 28,04/kg dari Rp 1.898,19/kg. Harga yang ditetapkan oleh Tim harga TBS Disbun Riau tersebut berlaku untuk tanggal 23-29 April 2014. 

Rincian harga TBS tersebut adalah untuk umur 3 tahun adalah Rp 1.378,68/kg, umur 4 tahun Rp 1.539,76/kg, umur 5 tahun Rp 1.647,74/kg, umur 6 tahun Rp 1.696,03, umur 7 tahun Rp 1.760,82/kg, umur 8 tahun 1.815,70/kg, umur 9 tahun Rp 1.873,90/kg dan umur 10 tahun keatas adalah Rp 1.929,23/kg. 

Sedangkan untuk harga jual CPO adalah Rp 8.658,66/kg dan PKO adalah sebesar Rp 5.787,84/kg dan indeks K-nya adalah 88. 

Kenaikan ini tentu memberi harapan kepada petani ditengah ancaman persaingan produk minyak nabati internasiona. Setelah sebelumnya turun dengan berbagai alasan seperti kenaikan BK CPO, penurunan pembelian dari negara pengimpor, maupun alasan lainnya. 

Karya Muslimat, Sekretaris Asosiasi Petani Kelapa Sawit PIR Riau (ASPEKPIR RIAU) usai rapat menyambut gembira kenaikan harga TBS ini. Menurutnya, petani sangat berharap agar harga TBS tersebut jangan sampai menyentuh level harga Rp 1.500/kg.

“Jika harga telah menyentuh level tersebut maka petani akan jatuh miskin kembali. Dan, Alhamdulillah, pada hari ini harga kembali naik. tentu kita menyambut gembira”ucap Karya. 

Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Drs Zulher MS, mengungkapkan kenaikan harga ini salah satunya diakibatkan pelemahan nilai tukar Rupiah dan Malaysia terhadap Dollar AS. Pelemahan tersebut diakibatkan adanya ketidakstabilan perekonomian asia tenggara menjelang Pasar Bebas ASEAN pada tahun 2015 nantinya. 

“Mudah-mudahan ke depannya ekonomi ASEAN terus stabil dan dapat meningkatkan nilai jual produk dan bahan bakunya di perdagangan internasional”ujar Zulher. Selain karena pelemahan nilai rupiah tersebut, kenaikan harga ini karena stok bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) terus menurun karena kelapa sawit kembali mengalami penurunan produksi. [rls]

Berita Lainnya

Index