China Berhasil Merekam Seluruh Permukaan Planet Mars

China Berhasil Merekam Seluruh Permukaan Planet Mars

Metroterkini.com - Pesawat ruang angkasa China, Tianwen-1 disebut telah berhasil memperoleh data citra atau gambar keseluruhan bagian planet Mars, termasuk visual dari kutub selatannya. Misi luar angkasa tak berawak itu, mengumpulkan data Mars setelah mengelilingi planet lebih dari 1.300 kali sejak awal tahun lalu. 

Menurut Badan Antariksa Nasional China (CNSA), Tianwen-1 yang berarti "pencarian kebenaran surgawi," diluncurkan pada tahun 2020. Tianwen-1 mendarat di Mars, ketika penjelajah Zhurong memulai misinya untuk berkeliling dan menjelajahi planet. 

Di antara foto-foto yang dibagikan CNSA, menunjukkan menunjukkan permukaan meliputi bukit pasir merah berdebu, gunung berapi perisai, kawah tumbukan, lapisan es kutub selatan, tebing serta pegunungan ngarai Valles Marineris -- salah satu ngarai terbesar di Tata Surya. 

"Gambar diambil oleh pengorbit probe, yang mengelilingi Mars 1.344 kali, mencitrakan planet dari setiap sudut, sementara penjelajah menjelajahi permukaan (planet Mars)," ujar CNSA dilansir dari CNN, Kamis (30/6/2022). 

Pesawat ruang angkasa Tianwen-1 juga mengirimkan kembali citra resolusi tinggi dari tepi kawah Maunder, serta pemandangan Ascraeus Mons setinggi 18.000 m, gunung berapi perisai besar yang pertama kali terdeteksi oleh pesawat ruang angkasa NASA Mariner 9 lebih dari lima dekade lalu. 

Pihaknya menambahkan, selama penjelajahnya mengelilingi Mars didapatkan 1.040 gigabyte data ilmiah mentah. Data tersebut, telah diproses oleh para ilmuwan di dan dikirimkan kepada tim peneliti untuk dilakukan studi lebih lanjut. 

CNSA turut membagikan informasi terkait penerbangan pengorbit dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), dan Badan Antariksa Eropa (ESA). Sementara ini, data-datanya akan dirilis kepada para ilmuwan internasional di waktu yang tepat. 

Di sisi lain, penurunan suhu selama musim dingin Mars serta kondisi pasir dan debu yang buruk, penjelajah memasuki mode tidak aktif sejak 18 Mei lalu. Kondisi itu diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga bulan Desember mendatang, saat area pendaratan akan memasuki awal musim semi di mana cuacanya yang lebih baik. 

"Pengorbit akan terus melakukan tes dan mempersiapkan tugas di masa depan," kata badan antariksa China itu. 

Sebelum keberhasilan China dengan misi Tianwen-1, hanya Amerika Serikat dan Uni Soviet yang telah mendaratkan pesawat ruang angkasa di permukaan Mars. 

Meski begitu, India, ESA, dan Uni Emirat Arab telah mengirim pesawat ruang angkasa untuk memasuki orbit planet. 

Dilansir dari Reuters, Rabu (29/6/2022) pada 2018, sebuah penyelidikan yang mengorbit yang dioperasikan ESA diklaim telah menemukan air di bawah es kutub selatan planet Mars. Menemukan air di bawah permukaan menurut ilmuwan merupakan kunci untuk menentukan potensi planet untuk kehidupan, serta menyediakan sumber daya permanen untuk setiap eksplorasi manusia di sana. [**]

Berita Lainnya

Index