Naskah Asli Proklamasi Bakal Dihadirkan di HUT Ke-76 RI 

Naskah Asli Proklamasi Bakal Dihadirkan di HUT Ke-76 RI 

Metroterkini.com - Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan Soekarno akan dihadirkan dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka HUT ke-76 RI, Selasa (17/8/2021). 

Hal itu disampaikan Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sonny Kartiko dalam keterangan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021) malam. Sonny mengatakan, naskah tersebut sudah diterima dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). 

"Selanjutnya akan kami bawa ke Istana Merdeka. Rencananya besok 17 Agustus 2021 akan dihadirkan dan disandingkan dengan bendera pusaka pada upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI," jelasnya. 

Menurut Kepala ANRI, Imam Gunarto, naskah tersebut akan ditempatkan di ruang khusus dan dijaga secara ketat selama berada di istana. Sebab, kata dia, naskah tersebut merupakan dokumen autentik sebagai bukti kemerdekaan Indonesia. 

"Karena memang itu satu-satunya. Tanpa dokumen itu, kita tidak punya bukti autentik bahwa kita dulu (melakukan)proklamasi kemerdekaan," katanya. 

Dia melanjutkan, usai dihadirkan pada upacara, arsip tersebut akan dikembalikan lagi ke ANRI untuk kembali disimpan sebagai dokumen cagar budaya. 

Sementara itu, Direktur Preservasi ANRI, Kandar, mengatakan kegiatan menampilkan naskah asli proklamasi itu akan menjadi yang kedua kali dilakukan. Tahun lalu, naskah asli tersebut juga diikutkan dalam peringatan HUT ke-75 RI di Istana Merdeka pada 17 Agustus 2020. 

"Ini tahun kedua dihadirkan di istana. Selama ada di istana pengaturan suhu dan kelembabannya bahkan pencahayannya diatur sedemikian rupa. Tim ANRI bersama tim Sekretariat Presiden ini berupaya mengamankan secara ketat," tuturnya. 

Naskah asli proklamasi ini disimpan dalam brankas di ruang bertemperatur khusus Gedung Arsip Statis ANRI, Jakarta Selatan. Naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ini termasuk kategori cagar budaya benda dengan peringkat cagar budaya nasional. 

Naskah sempat dibuang 
Naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia itu ditulis pada selembar kertas berwarna putih dari blocknote berukuran panjang 25,8 sentimeter, lebar 21,3 sentimeter dan tebal 0,5 milimeter. 

Naskah Proklamasi ditulis oleh Soekarno pada Jumat 17 Agustus 1945 dini hari di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat). 

Sebelum ditulis, naskah itu dirumuskan oleh tiga orang yaitu Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo. Naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno sempat dibuang di keranjang sampah karena dianggap tidak diperlukan lagi. 

Apalagi kemudian naskah proklamasi sudah diketik dengan mesin ketik oleh Sayoeti Melik. Untungnya, naskah proklamasi tulisan tangan tersebut diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) sebagai dokumen pribadi setelah rapat perumusan naskah proklamasi berakhir pada 17 Agustus 1945. 

Kemudian, BM Diah menyerahkan naskah proklamasi tulisan tangan tersebut kepada Presiden Soeharto pada 1995. 

Pada tahun yang sama, naskah asli proklamasi tersebut disimpan di ANRI hingga saat ini. Adapun kondisi naskah sendiri telah mengalami kerusakan. Antara lain terdapat sekitar 15 lubang pada bagian tengah kertas bekas dimakan serangga dan warna kertas berubah menjadi kuning kecokelatan. 

Pada bagian tengah dan bawah naskah terdapat bercak kecokelatan akibat reaksi kimia bahan perekat pada selotip yang mengering. Meski terdapat beberapa kerusakan, tetapi seluruh kalimat masih bisa terbaca jelas. [**]
 

Berita Lainnya

Index