Warga Siak Sholat Minta Turun Hujan

 Warga Siak Sholat Minta Turun Hujan

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih tetap berlangsung di Kabupaten Siak, Riau. Bencana kabut asap-pun terus menyelimuti wilayah Riau. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan guna memadamkan api.

Diantaranya, hampir setiap hari pemadam kebakaran menyiram lahan gambut yang terbakar. Bahkan, beberapa kali modifikasi cuaca dilakukan, berharap hujan segera turun. Sayang, hujan yang turun tak mampu padamkan Karhutla.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Riau meminta bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memadamkan api. Dua helikopter telah bekerja. Namun, belum menunjukkan hasil yang maksimal.

Bagi umat Islam, langkah terakhir yang dilakukan adalah melaksanakan Salat Istisqa. Seperti halnya yang dilakukan warga Siak di Mesjid Islamic Centre. Setelah Salat Jumat (7/3), mereka langsung melaksanakan Salat sunnah meminta hujan.

"Ini bukan yang pertama kami laksanakan (Salat Istisqa)," ujar Adi, salah seorang warga Siak.

Dalam Salat Istisqa yang dipimpin oleh Ustadz Gofur berjalan secara khusuk. Begitu juga dengan doa yang dipanjatkan oleh Ketua MUI Siak H. Sofwan Saleh. "Saking khusuknyo, hampir menangis membaco surat (Al-Qur'an)," ujar Adi.

"Saat membaca do'a juga demikian, Pak Sofwan dan jamaah terisak-isak memohon kepada Allah untuk diturunkan hujan selebat-lebat mungkin," lanjut Adi.

Adi dan warga Siak lainnya, berkeyakinan hanya hujan yang deras yang mampu menghentikan bencana kabut asap ini. "Gambut ini susah padam apinyo," katanya.

"Hujan lebat selama tiga hari jadilah. Baru kabut asap ini berkurang," tutur Adi.**gr

Berita Lainnya

Index