PT Timah Tbk Untung Rp515,102 Miliar

PT Timah Tbk Untung Rp515,102 Miliar

Perseroan Terbatas Timah Tbk (TINS) mencatat laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp515,102 miliar, lebih tinggi 19 persen dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya senilai Rp431,589 miliar.

"Peningkatan laba bersih perseroan pada tahun 2013, antara lain disebabkan perbaikan sistem dan efisiensi," kata Sekertaris Perusahaan PT Timah Tbk. Agung Nugroho dalam siaran pers di Jakarta, Senin (17/2). 

Ia mengemukakan bahwa pemberlakuan Permendag No. 32/2013 yang mengharuskan perseroan melakukan penjualan logam baloknya melalui satu pintu, yaitu Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia diyakini akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha penambangan di dalam negeri serta dapat mendongkrak harga timah dunia mengingat Indonesia sebagai pengekspor terbesar di dunia. 

"Tidak salah bila Indonesia mendeklarasikan tahun 2014 sebagai tahun kebangkitan pertimahan Indonesia dan tahun 2015 Indonesia sebagai penentu harga timah dunia. Namun, dengan syarat semua pelaku usaha penambangan, baik regulator, pelaku usaha, maupun masyarakat, penambangan mendukung terlaksananya `good mining practises," paparnya. 

Menurut dia, kebijakan penjualan satu pintu dengan pengaturan eskpor logam volume Indonesia pada level 60.000--70.000 per tahun, perseroan memprediksi harga logam 2014 akan lebih baik dibandingkan tahun 2013. 

"Harga diperkirakan bergerak di kisaran rata-rata 26.000 dolar AS per ton," kata dia. 

Dalam laporan keuangan 2013 disebutkan bahwa PT Timah Tbk. membukukan pendapatan usaha sebesar Rp5,852 triliun pada tahun 2013 atau turun 20,52 persen dibanding tahun sebelumnya Rp7,363 triliun. 

Namun, beban pokok pendapatan 2013 menurun menjadi Rp4,408 triliun dari sebelumnya Rp6,087 triliun pada tahun 2012. Laba bruto perseroan tahun 2013 mencapai Rp1,443 triliun atau naik dibandingkan 2012 sebesar Rp1,275 triliun. 

Total aset perseroan naik sebesar 28,59 menjadi Rp7,883 triliun pada tahun 2013 dibandingkan posisi tahun sebelumnya sebesar Rp6,130 triliun.**ar

Berita Lainnya

Index