Dewan Minta PLN Komitmen Penuhi Kebutuhan Listrik

Dewan Minta PLN Komitmen Penuhi Kebutuhan Listrik

Komisi II DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti meminta komitmen pihak PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Meranti yang terus meningkat.

Sikap tergas komisi II DPRD Meranti ini, menyikapi peningkatan kebutuhan energy listrik di Meanti yang terus merangkak naik diatas 12% setiap tahunnya seiring dengan menggeliatnya pertumbuhan Meranti dalam tiga tahun terahir ini. Wakil Ketua Komisi II DPRD Meranti H. Falzan Surachman mengungkapkan hal  ini, Jumaat (23./1) di Selatpanjang terkait terus meningkatnya teriakan masyarakat di pulau-pulau terluar Meranti akan ketersediaan energy listrik.

"Mengacu pada data Bappeda Meranti, lebih dari 40 ribu Rumah Tangga di Meranti yang belum dialiri listrik. Dan sebagian besarnya, tersebar di berbagai pelosok pedesaan di pulau-pulau terluar. Kalau PLN masih berjalan lamban, kapan masyarakat bisa menikmati listrik," ungkap H. Falzan Surachman.

Menurut Falzan, persoalan tanggung jawab penyediaan listrik sebenarnya menjadi kewenangan pihal PLN. Namun, disisi lainnya desakan masyarakat untuk segera bisa menikmati listrik terus menguat disuarkan ke Pemkab kepulauan Meranti. Dengan demikian, mau tidak mau Pemkab Kepulauan Meranti harus membuat kebijakan untuk memenuhi keinginan masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar kebijakan Pemkab Meranti mengalokasikan angaranpenyediaan listrik ginset ke setiap pelosok pedesaan. Untuk itu, PLN harusnya berterima kasih dengan Pemkab Meranti, dengan segera menyusun lamngkah strategis untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Meranti.

"Terus terang, kita sangat miris melihat kehidupan malam dipelosok-pelosok pedesaan Meranti di pulau-pukau terluar. Tidak ada listrik, hanya satu dua yang pake ginset layaknya negeri ini belum merdeka. Padahal, puluhan ribu masyarakat pedesaan ini berada di beranda pulau terluar NKRI. Harusnya PLN kreatif mencari format yang tepat untuk mengurai kebutuhan  listrik di pedesaan Meranti tersebut," beber Wakil Ketua Komisi II DPRD Meranti tersebut.

Dibagian lainnya, Politisi PBB Meranti ini juga heran dengan persoalan krisis eneri PLN kota Selatpanjang yang tak pernah luput didera kerusakan. Sebagai jantung kota dan Bandar niaga, harusnya denyut kebutuhan listrik PLN Selatpanjang sudah keuar dari pesoalan pemadaman bergilir. Namun sampai hari ini, puluhan ribu pelanggan PLN Selatpanjang masih terus dihadapkan dengan jadual pemadaman bergilir. 

"Kalau persoalannya mesinnya sudah tua dan sering rusak, harusnya PLN beli mesin pembangkit yang baru. Apalagi jumlah pelanggan terus bertambah, kekuatan mesin yang ada jelas duah tak mampu lagi. Inikan tidak realistis, dengan kekuatan mesin yang sudah tua tapi terus dipaksakan," tandas Falzan.

Sementara itu Manager PLN Selatpanjang Doddy Prariyadi mengakui saat ini kemampuan PLN Selatpanjang belum mampu mengkaper seluruh kebutuhan listrik masyarakat yang terus meningkat. Dengan kondisi mesin yang sudah maksimal, PLN seringa dihadapkan dengan persoalan kerusakan tekhnis yang menyebabkan terjadinya gangguan pelayanan pada konsumen. Untuk itu, pihak PLN Selatpanjang jauh-jauh hari sudah menyampaikan program penambahan mesin namun masih belum terealisasi karena masih harus menunggu dari PLN Pusat.

"Kita akui kerepotan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Mesin kita terbatas, dan beberapa diantaranya memang merupakan mesin lama. Tapi, mau bagaimana lagi karena ini yang ada terpaksa kita maksimalkan," tandas Manager PLN Ranting Selatpanjang.**adv-hms

Berita Lainnya

Index