Tol Pekanbaru-Dumai Seksi I Bisa Digunakan Akhir 2019

Tol Pekanbaru-Dumai Seksi I Bisa Digunakan Akhir 2019

Metroterkini.com - Progres kontruksi pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai dari seksi I sampai VI mencapai 56 persen. Sedangkan progres pembebasan lahan secara keseluruhan sudah 92,07 persen.

Khusus untuk progres seksi I (Pekanbaru-Simpang Perawang) sepanjang 9,5 kilometer (Km), hingga Agustus 2019 ini untuk kontruksi mencapai 79,69 persen dan lahan 99,19 persen. Ditargetkan akhir tahun ini seksi I tuntas dikerjakan.

Demikian disampaikan Manager Pelaksanaan dan Teknik PT Hutama Karya (HK) untuk pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai seksi I dan II, Bambang Ismono, Selasa (20/8/2019).

Menurutnya pekerjaan jalan tol seksi I saat ini masih on progres. Dimana saat ini pihaknya tengah melakukan perapian dan penanam rumput yang pekerjaannya secara manual.

Bambang menambahkan pihaknya juga tengah menggesa pekerjaan konstruksi overpass di KM 33 jalan nasional. Untuk overpass HK mengalihkan sedikit jalan nasional untuk pekerjaan konstruksi sepanjang 100 meter. Dan menutup sementara jalan nasional selama proses kontruksi overpass.

"Jalan yang kita alihkan tetap memenuhi standar jalan nasional, baik lebar dan kualitas jalannya, sehingga diharapkan tidak terlalu mengganggu pekerjaan overpass," ujarnya.

Dalam pekerjaan overpass ini, lanjut Bambang Ismono, pihaknya menerapkan metode topdown, yang mana jalan tol di bawah jalan nasional.

"Metode topdown ini kita selesaikan dulu kontruksi overpass-nya. Setelah selesai, kemudian jalan nasional yang sebelumnya dialihkan dikembalikan lagi seperti semula. Kemudian baru dilakukan proses penggalian dari bawah, sehingga pekerjaan tidak menggangu lalu lintas jalan nasional," terangnya.

Pihaknya menargetkan proses pekerjaan topdown ini diperkirakan memakan waktu 2,5 bulan. Metode ini sudah banyak lakukan untuk pembangunan jalan di Jakarta karena arus lalu lintasnya padat.

Selain itu, Bambang menyebut pihaknya juga tengah menuntaskan pekerjaan interchange (simpang susun) di simpang Perawang, Siak. Di sini terdapat beberapa ruas jalan keluar tol untuk masuk ke pintu tol Perawang, baik dari Pekanbaru-Perawang (rem tiga) dan sebaliknya (rem dua) kemudian Perawang-Duri (rem tiga) dan sebaliknya (rem empat) yang dibangun bertingkat. Namun untuk ruas tol utama Pekanbaru-Dumai (rem satu) tetap berada di atas.

"Pekerjaan interchange ini membutuhkan waktu lama dan biaya mahal sekitar Rp400 miliar. Kontruksi simpang susun ini dibuat karena ada pipa Chevron yang sulit, dan tidak bisa diganggu atau dipindahkan," bebernya.

Untuk seksi I ini, tambah Bambang, memang masih ada persoalan pembebasan lahan 1 persil dan satu unit rumah warga. "Tapi ini lagi proses, yang dalam pekan depan sudah bisa dikerjakan," katanya.

Ditanya apakah dengan beberapa konstruksi yang masih dalam pekerjaan, apakah untuk seksi I bisa difungsikan pada akhir tahun?

"Sebetulnya bisa, karena seksi I Pekanbaru-Simpang Perawang. Sedangkan persoalan berada di rem empat dari Perawang-Duri. Namun akses rem tiga (Pekanbaru-Perawang) Insya Allah sudah bisa dilalui di akhir tahun ini. Jadi persoalan lahan yang belum bebas itu tak berpengaruh, karena itu dari Perawang ke Duri," paparnya.

Apalagi, tambah dia, untuk seksi I pintu tol sudah selesai dibangun, termasuk kantor utama tol sudah dikerjakan yang progresnya mencapai 90 persen. Jalan tol Pekanbaru-Dumai akan dibangun sepanjang 131 Km. [**]

Berita Lainnya

Index