NTT Kekeringan, 335 Mobil Tanki Bantu Pasokan Air

NTT Kekeringan, 335 Mobil Tanki Bantu Pasokan Air

Metroterkini.com - Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengerahkan 335 unit mobil tanki untuk membantu memasok air bersih bagi warga di desa-desa yang dilanda kekeringan.

"Ada 335 unit mobil tanki yang sudah dikerahkan untuk membantu mensuplay air bersih ke desa-desa," kata Kepala Pelaksana BPBD Sabu Raijua, Pither Mara Rohi kepada Antara melalui telepon genggam, terkait upaya tanggap darurat untuk mengatasi masalah kekeringan di Sabu Raijua.

Kabupaten Sabu Raijua yang baru memisahkan diri dari kabupaten induk Kabupaten Kupang delapan tahun lalu itu terdiri dari 63 desa/kelurahan yang menyebar di enam kecamatan.

Menurut dia, setiap hari rata-rata lima sampai enam mobil tanki melayani satu desa/kelurahan.

"Hitungan kami, 12 kepala keluarga (KK) dilayani satu tanki, dengan asumsi rata-rata setiap desa/kelurahan di layani rata-rata 5-6 tanki air per hari," katanya menjelaskan.

Dia mengatakan, upaya tanggap darurat itu sudah dimulai sejak Juni 2017 dan diperkirakan baru bisa selesai pada Desember 2017 atau saat musim hujan tiba.

Pither Mara Rohi mengatakan, saat ini pemerintah masih fokus menangani masalah air bersih warga karena merupakan kebutuhan pokok, tetapi bukan berarti pemerintah mengabaikan masalah peternakan dan pertanian.

"Perhatian kita saat ini lebih pada pelayanan air bersih. Saya keliling ke seluruh desa dan sebagian warga mengaku bahwa air untuk minum saja tidak ada, apalagi untuk menyiram tanaman," katanya.

Bahkan diantara mereka yang mengaku air untuk membasuh muka saja tidak ada apalagi untuk cuci dan mandi, kata Pither Mara Rohi Dilansir antara.

Dia menambahkan, kekeringan di Pulau Sabu bukan merupakan hal baru, tetapi sudah berlangsung sejak daerah itu terbentuk, karena curah hujan di wilayah itu berlangsung sangat singkat.

Karena itu, sejak wilayah itu menjadi daerah otonomi, pisah dengan Kabupaten Kupang, pemerintah secara bertahap mulai membangun embung-embung, sebagai wadah untuk menampung air hujan.

"Kita harapkan dalam jangka panjang, Sabu Raijua tidak lagi mengalami darurat kekeringan tetapi bisa tersedia sumber air bagi warga sepanjang tahun," katanya. [**] 

Berita Lainnya

Index