Bahan Alami Obati Keputihan yang Membandel

Bahan Alami Obati Keputihan yang Membandel

Metroterkini.com - Cobalah yang alami untuk mengatasi gangguan keputihan yang membandel tanpa harus menggunakan obat kimia terus menerus karna bisa berdampak buruk bagi kesehatan beri 4 bahan alami atasi keputihan:

1.Daun sirih

Daun sirih sudah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk kesehatan dan kecantikan wanita.

Salah satu kegunaan daun sirih adalah sebagai penghilang bau secara alami.

Selain itu, bisa menjaga daerah kewanitaan anda tetap bersih karena kandungan zat eugenol, zat antiseptic, dan zat antibakteri.

Cara:

Rebus 10 lembar daun sirih kemudian gunakan air rebusan tersebut untuk mencuci daerah kewanitaan. Lakukan secara teratur agar bau tidak sedap akibat keputihan hilang secara alami.

2.Akar mawar

Tanaman mawar mempunyai manfaat beragam mulai dari bunganya yang bisa dipakai sebagai masker wajah sampai akarnya untuk mengobati keputihan.

Cara:

Ambil akar tanaman mawar yang masih segar kemudian cuci dengan air bersih. Rebus secukupnya lalu minum secara teratur sebagai obat tradisional penyakit keputihan.

3.Kunyit

Kandungan antiseptik dan antibakteri alami dalam kunyit sangat bermanfaat untuk mengobati keputihan secara alami.

Cara:

Sediakan 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, dan 1 potong gula aren. Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring. Minum secara teratur 1 gelas sehari.

4.Daun kemangi

Daun kemangi sering dipakai sebagai lalapan segar. Ternyata, daun kemangi bisa mengatasi keputihan secara alami.

Kandungan senyawa anetol dan boron berfungsi merangsang hormon esterogen. Sedangkan senyawa eugenol pada daun kemangi dapat membunuh jamur penyebab keputihan.

Zat stigmaasterol akan membantu mematangkan sel telur (ovulasi) dan zat seng akan mengurangi sekresi cairan pada daerah kewanitaan.

Cara:

Konsumsi daun kemangi pada saat makan nasi untuk mencegah munculnya penyakit keputihan pada wanita.

Cobalah 4 bahan alami di atas dalam jangka waktu 3 - 7 hari. Namun, jika tidak ada perubahan, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter yang kompeten di bidangnya.[nova]

Berita Lainnya

Index