Jalan Pelabuhan Tanjung Buton-Simpang Pusaka Siak Rusak Parah

Jalan Pelabuhan Tanjung Buton-Simpang Pusaka Siak Rusak Parah

Metroterkini.com - Ruas di Jalan Raya mulai simpang Pusaka, persisnya tikungan simpang Sungai Apit Kabupaten Siak Riau menuju ke Jalan Pelabuhan Tanjung Buton, rusak parah. Hal itu mengakibatkan sejumlah pengendara melambatkan laju kendaraannya untuk melewati jalan yang berlubang dan berdebu.

Miswan (40) warga Selat Panjang kabupaten Kepulauan Meranti Riau, mengatakan kerusakan jalan tersebut sudah lama, bahkan sering membuat antrian kendaraan hingga mencapai 1 Km, baik kendaraanTruck Pengangkut Barang, Bus Pembawa Penumpang. 

Pengguna mobil pribadi maupun roda dua, khususnya kendaraan yang akan menuju ke arah Pelabuhan Tanjung Buton memang harus ekstra hati hati. “Biasanya sampai di situ (lokasi-red) macet, khususnya pada jam-jam Keberangkatan dan Kepulangan Kapal.

Sejumlah kendaraan yang mau melintas, harus pelan-pelan melewatinya. Apalagi mobil pribadi, malah sering terjebak di lubang yang berisi air. Kalau musim hujan gini, jalannya jadi tergenang dan berlumpur jika musim kemarau berdebu.

Demikian juga warga yang berdomisili di sekitar jalan menuju ke pelabuhan yang juga tokoh masyarakat Datuk Ridwan mengungkapkan, permasalahan jalan depanjang 13 kilometer yang sudah rusak ini sangat memerlukan penanganan secara menyeluruh.

Problem yang dihadapi tidak hanya persoalan pada jalan yang berlubang, melainkan genangan air yang ditimbulkan akibat hujan. “Sebetulnya masalahnya ada di airnya. Jika hujan becek dan jika kemarau berdebu. Ini kan suatu permasalahan yang harus kita atasi secara komprehensif. Sistem salurannya bagimana dan imbasnya seperti apa. Kita minta kepada pihak terkait dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Provinsi untuk memperhatikan jalan ini,” ungkapnya,

Lanjutnya, untuk saat ini, penanganan secara jangka pendek yaitu dengan menimbun jalan yang diketahui berlubang. Namun, upaya ini dianggap hanya sebagai solusi sementara. Penanganan jangka panjang hingga saat ini belum dilaksanakan lanjut dia, Kalau memang mau di bangun secara permanen konstruksi yang digunakan harus tahan terhadap air. 

“Tahun ini kita meminta kepada pihak PU, konstruksinya diganti dengan yang tahan terhadap air. Memakai aspal atau beton biar kuat, pasalnya kendaraan yang melintas truk yang membawa beban melebihi tonase namun anehnya Dinas Perhubungan disini terkesan tak perduli," ungkapnya.

"Kalau airnya belum bisa diatasi ya mau tidak mau harus mempertahankan kondisi jalan yang seperti inilah. Sementara yang bisa dilakukan dengan cara menguruk dulu supaya lubangnya tidak terlalu dalam. Cuma kalau  seperti itu tidak bisa bertahan lama, karena posisinya jalan berlubang dan bergelombang dan jalan ini tanggung jawab siapa," jelasnya. [alfian]

 

Berita Lainnya

Index