245 Booth Ikuti Indonesia Fashion & Craft 2016

245 Booth Ikuti Indonesia Fashion & Craft 2016

Metroterkini.com - Indonesia Fashion & Craft (IFC) kembali digelar di Hall A-B, Jakarta Convention Center, 21-25 September 2016. Tahun ini, gelaran tersebut memasuki tahun ketujuh.

IFC 2016 diikuti oleh 245 booth, menampilkan kategori fashion dan kerajinan sebagai dua subsektor yang paling dominan dari sektor industri kreatif. Industri kreatif kini memang telah menjadi andalan ekspor di luar sektor migas Indonesia.

IFC 2016 resmi dibuka oleh Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi, mewakili Menteri Koperasi dan UKM RI.

Dalam pameran tersebut LLP-KUKM memfasilitasi sebanyak 16 UKM, dengan produk unggulan yang ditampilkan adalah kategori tas, sepatu dan craft. Produk yang ikut pameran ini telah melalui tahapan kurasi oleh Kurator LLP-KUKM Samuel Watimena. Selain desainer ternama Indonesia, Samuel adalah staf khusus Menteri Koperasi dan UKM.

Zabadi mengungkapkan, dalam upaya peningkatan kualitas, UKM sebaiknya jangan hanya terbatas pada pelatihan dan pendampingan, tetapi juga promosi para pelaku, yang bisa melakukan tes pasar sekaligus eksplorasi yang ditampilkan kepada  publik.

“Kegiatan-kegiatan semacam ini perlu digelar untuk membuka akses pasar baru, saling berbagi pengetahuan produk. Dengan begitu, produk unggulan bisa meningkatkan citranya,” ujar Zabadi, Sabtu (24/9).

Menurutnya, dalam era persaingan bisnis yang semakin ketat, para pelaku usaha memang dituntut harus kreatif dan memiliki jiwa entrepreneur. Dengan situasi lingkungan bisnis yang amat dinamis, kehadiran event seperti IFC 2016 akan mendorong aktivitas UKM-UKM dari sektor fashion dan kerajinan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Di era persaingan bisnis yang semakin ketat, para pelaku usaha, khususnya koperasi dan UKM harus kreatif dan inovatif. Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang baiknya terpatri kuat dalam diri seorang wirausaha sejati,” tegasnya.

“Karena itu kepada para mitra, kami mengajak dan mendorong mereka untuk menghasilkan produk yang kreatif dan inovatif, baik untuk pasar nasional maupun pasar ekspor. Kami tidak hanya memasarkan produk KUKM di dalam negeri, tetapi juga mendorong mereka untuk masuk ke pasar global,” tutup Zabadi.

Sementara itu, Samuel Watimena mengatakan, produk UKM Indonesia pada akhirnya akan mampu menarik minat pasar dengan keunikan yg mereka miliki. “Jadi harus tetap dipelihara dan terus didampingi supaya pengembangan produk UKM tetap sesuai dengan permintaan pasar,” paparnya. [sjah]

Berita Lainnya

Index