Proposal Kemenag Lambat, 6 Bulan Guru Madrasah Belum Terima Honor

Proposal Kemenag Lambat, 6 Bulan Guru Madrasah Belum Terima Honor

Metroterkini.com - Kendati Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bengkalis telah menganggarkan dana bantuan untuk honor sebanyak 3.704 guru madrsah, namun sampai bulan Juni (sudah 6 bulan) belum juga cair.

Ternyata lambatnya pencairan honor guru madrasah se-Kabupaten Bengkalis ini, karena proposal pencairan dana yang diujukan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkalis, terlambat.

Hal ini dikatakan Hj, Aisyah anggota Komisi IV bidang pendidikan kepada wartawan, Selasa (21/6/16).

"Proposal yang dibuat oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkalis pada bulan Mei 2016 itu terlalu lambat. Anggaran sebesar Rp. 29 milyar yang merupakan usulan Kemenag Bengkalis telah disiapkan oleh pemerintah daerah kita.

"Plt. Setda Bengkalis, Pak Ariyanto akan mengambil kebijakan, honor guru madrasah ini akan dibayarkan secara rapel melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P)," kata Hj. Aisyah saat dihubungi wartawan melalui handphone tengah dalam perjalanan ke Pekanbaru.

Sementara dalam hearing dengan DPRD dan Pemda Bengkalis pada April 2016 lalu, Kemenag berjanji menyiapkan proposal dalam waktu dua minggu.

Pihak Kemenag juga menyampaikan bahwa dana hibah sebanyak Rp29 milyar itu masih kurang. Sebab, Kemenang mengajukan dana hibah untuk honor guru Madrasah sebanyak Rp30 milyar.

"Kekurangan dana ini akan dimasukkan kembali dalam APBD-P nantinya," tambah Hj. Aisyah lagi.

Ditegaskan Aisyah, dalam penyalurkan dana hibah honor guru madrasah ini tetap mengacu kepada aturan yang berlaku. Di antara aturan tersebut adalah adanya proposal dari Kemenag.

"Aturan ini haruslah diikuti, kalau tidak diikuti tentunya hukum yang akan ditegakkan," tegas Hj.

Aisyah meminta ribuan guru madrasah se-Kabupaten Bengkalis agar dengan tenang hati dantetap sabar dan tetap mengajar.

"Gaji tersebut sudah ada cuma belum sampai ke tangan bapak ibu karena terbenturnya aturan yang berlaku tadi," tutup Hj. Aisyah.

Sementara ketua DPRD Kabupaten Bengkalis H. Heru Wahyudi ketika dihubungi wartawan menjelaskan, semua ini terkait aturan.

Namuan demikian ungkap Heru, tentu solusi agar persoalan ini tidak berlarut-larut.

"Saya senada dengan Hj. Aisyah berharap kepada bapak ibu guru semuanya agar bersabar karena terkait aturan yang tidak bisa dielakkan. Hak bapak ibu tetap akan diterima, namun kita juga diharuskan mengikuti aturan tadi," harap Heru Wahyudi.

Kepada masyarakat dan rekan media massa Heru Wahyudi juga berharap agar bisa memberikan informasi yang sebenarnya.

"Mendinginkan suasana apalagi di saat Ramadhan bulan penuh dengan berkah ini," ungkap Heru Wahyudi.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bengkalis juga melalui media ini mengatakan, Senin (20/6/16) dalam pertemuan dengan DPRD Kabupaten Bengkalis, Asisten, Kabag Kesra, Inspektorat, Kabag. Keuangan, serta perwakilan guru madrasah dari Bengkalis, Pinggir, Mandau, dan Bukit Batu.

"Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Plt. Setda H. Ariyanto," ungkap H. Jumari.

Sementara itu Nurhalim Hafiz guru Madrasah Aliyah YPPI Bengkalis mengaku gamang dalam menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini. Hafis dan ribuan rekan seprofesinya sangat berharap honor tersebut segera dibayarkan.

"Bagi yang punya penghasilan sampingan mungkin mereka tidak begitu berat saat Ramadhan dan menyambut Idul Fitri nantinya, juga bagi yang lajang yang belum punya tanggungan. Sebenarnya kami sangat berharap adanya kebijakan dari pemerintah dapat membayarkan honor kami, kalau tidak bisa dibayarkan 6 bulan, ya mungkin satu, dua, atau tiga bulan dibayar lebih dulu. Saya yang lajang ini telah berhutang, apalagi yang berkeluarga," ujarnya Hafis dengan nada miris. [rdi]

Berita Lainnya

Index