Bupati Kampar Imbau Pengurus KUD Manfaatkan Lahan untuk RTMPE

Bupati Kampar Imbau Pengurus KUD Manfaatkan Lahan untuk RTMPE

Metroterkini.com - Petani Sawit diharapkan memanfaatkan lahan yang ada diperkebunan sawit, sedikit lahan untuk digunakan sebagai lahan RTMPE yang mampu menambah penghasilan, dan saat ini, penghasilan sawit dapat dikalahkan dengan apa yang dihasilkan RTMPE. 

Pemerintah saat ini, yakni bagaimana dirinya menerapkan Amati, Tiru dan Mengaplikasikan (ATM), sehingga lahirnya Program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE). 

Demikian dikatakan Bupati Kampar Jefry Noer ketika berdialog langsung dengan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) yang beroperasi di seluruh Kabupaten Kampar dilantai II Kantor Bupati Kampar, Kamis (9/6/16). 

Dijelaskannya lahan yang dibutuhkan hanya 1000 hingga 1500 meter persegi, dapat dibangun diantara tanaman sawit milik petani, didalam lahan tersebut terdapat 6 ekor sapi, ayam ALPU yang menghasilkan telur, ikan lele, Cabe merah dan Bawang Merah hingga kotoran sapi yang bisa diolah menjadi Energi Biogas dan pupuk padat dan cair. 

Petani sawit jangan hanya terlena dengan sawitnya, mulailah dengan program RTMPE, petani Sawit tidak harus menunggu hingga tahunan sawit menghasilkan, hanya dengan RTMPE petani dalam hitungan bulanan mampu menghasilkan 10 hingga 25 juta himbau Jefry Noer. 

Selain itu kata Jefry Noer setiap Desa akan dibangun Bumdes, atau Bandar usaha Milik Desa, dan juga akan dibuat Holding Bumdes atau induk Bumdes, hal ini dikarenakan harga bahan pokok sangat mahal, karena ada 6 mata rantai yang harus dilewati hingga ke tangan masyarakat, dengan adanya Bumdes mata rantai dapat kita pangkas menjadi dua, dari produsen langsung ke Holding Bumdes. 

"Didalam Bumdes ada simpan pinjam, usaha pupuk saprodi, hingga simpan pinjam bahan pangan pokok dan yang paling luar biasa didalam Bumdes juga tersedia kebutuhan primer seperti kendaraan bermotor hingga yang kecil. Hal ini menghasilkan perputaran uang hanya seputar Desa tidak keluar desa,"ungkapnya. 

Menindaklanjuti laporan pengurus KUD, Mengenai beberapa KUD yang ingin terlepas dari Perusahaan PTPN 5 dan Sinar Mas, Jefry Noer mengatakan seluruh Koperasi yang tidak lagi bergabung dengan PTPN 5 dan Sinar Mas dapat menghubungi Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perkebunan dan Bank Riau Kepri untuk melakukan Replanting atau peremajaan Tanaman Sawit. 

Di Negara Malaysia ada sistem yang baik, dimana Pohon Sawit tidak langsung ditumbang, tanaman baru dapat ditanam diantara tanaman sawit yang sudah seharusnya Replanting, hal ini mampu mengisi kekosongan panen sawit menunggu Tanaman Sawit yang baru untuk layak panen. 

"Segera daftar ke dinas terkait, mana saja KUD yang ingin keluar dari PTPN 5 dan Sinar Mas. Bagi yang sudah merasa nyaman dengan dua perusahaan besar itu, silahkan melanjutkan,"ujar Jefry Noer. 

Diharapkan seluruh KUD untuk mendengarkan informasi hanya dari Pemerintah saja, jangan menerima informasi dari pihak lain, apalagi informasi yang belum tentu kebenarannya. Saat ini pemda mengalami kesulitan dana, akibat pemotongan DBH 800 miliar lebih yang berakibat program yang telah dijalankan terganggu. 

Pemda Kampar saat ini hanya mencarikan solusi yang terbaik untuk petani perkebunan Sawit, bagi yang ingin tetap Replanting agar tetap menjalankan seperti biasanya, dan bagi Koperasi yang ingin memisahkan diri dengan perusahaan segera menghubungi Dinas terkait. 

KUD sengaja dikumpulkan untuk mendengarkan banyaknya keluhan petani dengan perusahaan Replanting dengan PTPN 5 dan Sinar Mas, Pemerintah Kabupaten bersama Dinas terkait berkewajiban mencarikan solusinya, seperti tidak meratanya pemupukan, timbangan yang tidak layak, hingga menunggu peremajaan yang tidak kunjung dilaksanakan Dua perusahaan tersebut. 

Diharapkan dinas Perkebunan dan Dinas Koperasi dan UKM untuk segera memaping KUD mana saja yang ingin keluar dari Perusahaan, dan mana saja KUD yang ingin tetap bersama Perusahaan, hal ini memudahkan pemerintah untuk mencari kesepakatan dengan pihak perusahaan. 

Kepala dinas Koperasi dan UKM Eri Afrizon mengatakan bahwa untuk masalah peremajaan Sawit, bank Riau Kepri bisa memfasilitasi, dan dirinya segera memaping Koperasi yang bergerak dibilang perkebunan sawit, khusus yang bernanung dibawah perusahaan. 

"Saat ini dinas Koperasi dan UKM banyak menerima laporan dari Koperasi mengenai kerjasama antara koperasi dan perusahaan," tuturnya. [infotorial-hms]

Berita Lainnya

Index