Ini Alasan Wakil Bupati Meranti Terkait Beasiswa Tak Cair

Ini Alasan Wakil Bupati Meranti Terkait Beasiswa Tak Cair

Metroterkini.com  - Aksi massa Aliansi Mahasiswa Meranti Menggugat (A3M) yang melakukan demo ke Bupati Kepulauan Meranti terkait beasiswa yang tak kunjung cair langsung ditanggapi wakil bupati Meranti.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti yang diwakili oleh Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Said Hasyim didamping Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Asep Iskandar, Kepala SKPD dan para staf serta jajaran di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti langsung menemui para mahasiswa.

"Anak-anak kami yang kami sayangi, saat ini bupati sedang tidak berada di sini. Beliau ikut pelatihan yang dilaksanakan Kementerian di Jakarta. Jadi adik-adik mahasiswa bisa menyampaikan ke saya terkait apa yang ingin disampaikan," kata Said.

Namun massa dari mahasiswa kurang puas atas penjelasan Wabup Meranti. Bahkan mahasiswa menyebutkan ketidak hadiran Bupati di depan mereka dikarenakan takut sehingga wakilnya yang maju ke depan.

"Kami hanya ingin ayahanda kami H Irwan yang menemui kami," ucap Zuriadi Fahmi, Senin (30/5/16).

Wabup menyebutkan, bahwa hingga saat ini Bupati Kepulauan Meranti belum pulang ke Meranti pasca menghadiri pelantikan Gubernur Riau kemarin.

Tak hanya Wakil Bupati, Kerua LAMR Kepulauan Meranti juga ikut turun meredakan mahasiswa yang mendesak untuk menemui bupati Irwan.

"Buat ape kami suruk pak Bupati. Kalau tak sibuk pasti ade di sini, beliau pasti akan hadir di tengah-tengah adik-adik mahasiswa yang sudah saye anggap macam anak-anak saye sendiri ini. Saye sendiri nak jumpe pun belum dapat lagi. Kalau besok atau luse nak bejumpe beliau bolehlah, asalkan dengan care yang baik. Pecayelah," ungkap Ketua LAMR Kepulauan Meranti itu dengan logat melayunya.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Korlap Zuriyadi Fahmi menyampaikan, mahasiwa menuntut Pemerintah Daerah Kepulauan Meranti mengeluarkan biaya pendidikan sesuai standar kelulusan verifikasi, meminta pemerintah daerah Kepulauan Meranti mengeluarkan biaya pendidikan dengan sangat teliti sehingga tidak terjadinya KKN.

Selain itu para mahasiswa meminta pemerintah daerah mengambil solusi dengan meminjam dana baik ke Pemerintah Provinsi maupun ke Bank agar beasiswa tersebut secepatnya bisa dibayarkan, serta mengeluarkan nama para mahasiswa penerima beasiswa bisa diverifikasi.

Menanggapi hal itu, Wabup menyebutkan kalau belum keluarnya beasiswa tersebut bukanlah disebabkan kesengajaan. Melainkan hal itu dikarenakan telah terjadinya pemotongan dana dari pusat dan pusat juga belum mentransferkan dana tersebut untuk daerah.

Menurutnya beasiswa dianggarkan dalam Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas. Kendati demikian Ia mengaku pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi keinginan mahasiswa tersebut. Pasalnya lanjut Wabup, pendidikan adalah yang diprioritaskan Pemkab Kepulauan Meranti.

"Kalau dana tersebut sudah ditransfer dari pusat ke pemerintah daerah, akan kita segerakan bayar beasiswa ini. Tidak dipinta pun pasti kita bayar karena sudah menjadi prioritas daerah," ungkap Said. [**]

Berita Lainnya

Index