Metroterkini.com - Konvoi ratusan pelajar SMA/SMK/MA se Kabupaten Ponorogo usai pengumuman kelulusan, Sabtu (7/5) tadi disesalkan masyarakat. Hal itu dinilai sebagai kegiatan yang hura-hura dan tidak mendidik.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim yang mengaku heran kenapa kegiatan tidak mendidik itu masih dilakukan, padahal tradisi itu jauh dari nilai-nilai sebagai seorang yang berpendidikan.
Pihaknya berharap kepada pihak sekolah untuk memberi sanksi tegas kepada pelajar yang konvoi. "Kalau perlu Polisi ikut merazia kepada pelajar yang terbukti hura-hura dan konvoi di jalanan karena biasanya menggangu pengguna jalan yang lain," tambahnya.
Menurut politisi PAN ini semua pihak harus mencegah kegiatan konvoi kelulusan. Dia menilai kegiatan konvoi lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya. "Para orang tua, sekolah, aparat kepolisian dan juga pihak Dinas Pendidikan memberikan pemahaman kepada pelajar agar tidak mengadakan kegiatan konvoi usai dinyatakan lulus," paparnya.
Mantan ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Provinsi Jatim ini memaparkan agar tradisi tahunan itu dirubah menjadi kegiatan positif.
"Mari kita ajak generasi muda melakukan kegiatan positif, ini adalah tugas bersama agar anak didik kita selalu melakukan hal-hal positif walaupun sudah dinyatakan lulus," tegasnya. [nur]
