Bongkar Pasang Kabinet, Zaini Abdullah Dinilai Gagal

Bongkar Pasang Kabinet, Zaini Abdullah Dinilai Gagal

Metroterkini.com - Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh menilai Gubernur Aceh, Zaini Abdullah telah gagal melakukan penataan birokrasi yang baik dan sehat. Hal ini dibuktikan Zaini sering gonta-ganti kabinetnya di jajaran Pemerintah Aceh.

Koordiator GeRAK Aceh, Askhalani mengutarakan, seringnya gonta-ganti kabinet menjadi sejarah baru selama kurun waktu 10 tahun kepemimpinan Aceh saat ini. Ini menunjukkan Zaini Abdullah belum mampu memberikan pelayanan publik dengan baik.

“Ini menunjukkan juga penempatan kepala SKPA selama ini tidak sesuai dengan kapasitas dan kapabilitas yang memampuni untuk mendukung percepatan pelaksanaan terhadap program dan kegiatan yang bersentuhan dengan kepentingan publik,” kata Askhalani, Selasa (05/04/16) di Banda Aceh.


GeRAK Aceh mencatat, sejak dilantik menjadi Gubernur Aceh tertanggal 15 Juni 2012 lalu, Pemerintah Aceh telah merombak jabatan struktural sebanyak 9  kali. Dimulai dari pelantikan pertama sebanyak 422 pejabat tertanggal 5 Februari 2013, mulai dari mengantikan pejabat esselon II sampai dengan penempatan setingkat kabid dan kepala biro serta para assiten.

"Yang terakhir adalah perombakan dan perubahan pejabat baru di SKPA terjadi tertanggal 23 Maret 2016, dimana para pejabat yang diganti berjumlah sebanyak 172 orang,” jelasnya seperti dikutip dari habadaily.com.

Mirisnya lagi, kata Askhalani, rata-rata kepala dinas an diganti paling lama bekerja selama 6 sampai dengan 8 bulan masa kerja. Jika dirata-ratakan pergantian di tubuh SKPA hampir dominan disebabkan soal ketidak harmonisan di tubuh pemerintah Aceh, yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur, karena ada para SKPA yang pro dan tidak terhadap Gubernur.

“Kemudian faktor lain adanya pihak luar yang mempengaruhi kebijakan internal keputusan pemerintah Aceh untuk memaksa Gubenrur melakukan pergantian, termasuk tekanan dari tim sukses,” jelasnya.[**]

Berita Lainnya

Index