Perusahaan-Petani Diminta Waspadai Kebakaran Lahan

Perusahaan-Petani Diminta Waspadai Kebakaran Lahan

Menghadapi musim kemarau tahun ini, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau mengingatkan seluruh petani perkebunan serta perusahaan perkebunan untuk mewaspadai dan mengantisipasi kebakaran lahan dan kebun.

"Teramat banyak dampak negatif yang sangat merugikan akibat kebakaran lahan dan kebun. Untuk itu, (bahaya kebakaran) mesti diantisipasi sejak dini," ungkap Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Riau, Drs H Zulher MS.

Himbauan tersebut diungkapkan Zulher ketika berkunjung ke Kabupaten Pelalawan, pada Selasa (1/5). Kunjungan dalam rangka sosialisasi berbagai program Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau di sektor perkebunan rakyat itu dilakukan ke Dinas Perkebunan Kabupaten Pelalawan,

PT Musim Mas dan berdialog dengan pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) di Pangkalankuras. “Mari kita tingkatkan jalinan kerjasama dan koordinasi untuk mewaspadai bahaya kebakaran lahan dan kebun. Baik areal milik masyarakat maupun areal milik perusahaan,” ajak Zulher dalam pertemuan dengan jajaran Disbun Pelalawan.

Kadisbun Riau, Zulher kepada wartawan mengungkapkan, diantara dampak negatif akibat kebakaran lahan dan kebun adalah kerugian materil yang berdampak terganggunya perekonomian dan petani sector perkebunan. “Produksi perkebunan pasti akan sangat terganggu akibat
kebakaran,” terang Zulher.

Bagi petani sawit, dampak lainnya adalah imbas turunnya harga Crude Palm Oil (CPO). Maklum, pasar dunia internasional sangat menentukan turun naiknya harga CPO. Padahal, sebagaimana diketahui, dunia internasional sangat rentan terhadap isu-isu lingkungan.

"Bila terjadi kebakaran lahan dan kebun yang menyebabkan bencana kabut asap, tentu saja berdampak kepada turunnya harga CPO dari Indonesia. Tak terkecuali CPO dari Riau. Bila harga CPO turun, tentu dampak langsungnya kepada pekebun sawit dengan turunya harga tandan buah sawit (TBS)," terang Zulher.

Bahaya kebakaran juga berdampak bagi masyarakat non pekebun dengan ancaman kabut asap. Oleh karena itu, Zulher mengharapkan kepada
seluruh petani dan perusahaan perkebunan di Riau untuk mencegah mulai sedini mungkin bahaya kebakaran. Diantara upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengaktifkan tim pemadam kebakaran milik perusahaan perkebunan serta keaktifan Masyarakat Peduli Api (MAP) dari petani-petani perkebunan swadaya.  "Upaya pencegahan tentu jauh lebih baik untuk mengantisipasi berbagai hal negatif," kata Zulher.

Dalam kunjungannya ke Dinas Perkebunan Pelalawan, Zulher yang berkunjung dengan mengikutsertakan sejumlah kepala bidang Disbun Riau,
diterima langsung oleh Kadisbun Pelalawan T Mukhtaruddin beserta kepala bidang. Dalam pertemuan tersebut, T Mukhtaruddin mengungkapkan
beberapa program yang sedang berjalan di Dinas Perkebunan Pelalawan. Diantaranya penggantian bibit kelapa sawit palsu milik masyarakat.

"Saat ini, permintaan yang masuk untuk penggantian bibit kelapa sawit palsu sudah mencapai untuk 350 hektar. Padahal, ketersediaan
untuk tahun ini hanya 200 hektar. Di Pelalawan, memang sangat banyak bibit (kelapa sawit) palsu yang terlanjur ditanam oleh petani,"
ungkap Mukhtaruddin.

Permasalahan lainnya adalah berbagai ‘sengketa’ antara masyarakat dengan perusahaan. Diamana areal masyarakat masuk ke areal Hak Guna
Usaha (HGU) perusahaan perkebunan. "Selain itu, masyarakat juga meminta permintaan enclave atas lahan perusahaan-perusahaan perkebunan.Di Kabupaten Pelalawan, terdapat 35 perusahaan perkebunan dan sembilan pabrik kelapa sawit," kata Mukhtaruddin.

Menyikapi itu, Zulher mengungkapkan, penggantian bibit palsu bila kuotanya tidak mencukupi, maka tentu saja akan diperjuangkan untuk masuk dalam APBD Riau dan APBN tahun 2013. Sebab, penggantian bibit palsu juga merupakan program dari Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Sedangkan tentang ‘sengketa’ masyarakat dengan perusahaan perkebunan, tentu perlu dilakukan penyelesaian terbaik. "Kita semua sangat mafhum, bahwa tujuan pembangunan nasional adalah untuk kesejahteraan rakyat," kata Zulher.

Selain berkunjung ke Dinas Perkebunan Pelalawan, Zulher juga berkunjung ke PT Musim Mas di Batangkulim, Kecamatan Pangkalankuras. Bersama Zulher, juga turut serta tim  penilaian usaha perkebunan dari Dinas Perkebunan Riau. Selain itu, Zulher juga melakukan dialog  dengan pengurus KUD Merbausakti dan KUD Rawa Tengkuluk tentang berbagai program perkebunan yang pro rakyat.**hm

Berita Lainnya

Index