Dewan Minta Pemkab Perhatikan Nasib Guru Honor Kemenag

Dewan Minta Pemkab Perhatikan Nasib Guru Honor Kemenag
Besarnya alokasi anggaran belanja negara dan belanja daerah pertahun untuk dunia pendidikan, nampaknya belum seutuhnya dilaksanakan sesuai dengan apa yang di harapkan. Salah satunya adalah soal pemberian tunjangan operasional dan gaji masih terjadi kesenjangan antara guru umum dengan guru dibawah naungan Kemenag di Kepulauan Meranti.

Demikian disampaikan, Edy Amin, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti. Dia mengakui, hingga saat ini upaya pemerintah pusat maupun daerah dalam meningkatkan kualitas pendidikan sudah banyak mengalami kemajuan. Namun tidak ia pungkiri masih banyak terjadi ketimpangan antara guru honor dibawah Kemendiknas dengan guru honor dibawah Kemenag seperti daerah Kepulauan Meranti.

"Biar tidak ada kesenjangan antara guru honor sekolah umum seperti SD,SMP danSMA yang berada dibawah naungan Kemendiknas dengan guru honor sekolah agama seperti MI, MTS dan MA yang berada dibawah naungan Kemenag. Apa salahnya kalau pemerintah ketika akan melakukan penambahan gaji, uang tunjangan operasional mereka dilakukan secara serentak atau bersama-sama. Sehingga diantara mereka sama-sama menjalankan tugas mengajar guna mencerdaskan anak didik tidak lagi ada yang namanya kesenjangan dan menyebabkan kecemburuan sosial," ujar Edy.

Bagaimanapun menurut Edy, antara guru dibawah Kemendiknas dan guru dibawah Kemenag yang ada di Meranti ini dalam meningkatkan sumber daya manusia di lingkup pendidikan dipastikan memiliki tugas dan kewajiban yang sama. Misalkan saja waktu jam mengajar yang mereka berikan kan sama, beban atau target dalam pencapaian hasil Ujian Nasional (UN) se Propinsi Riau agar daerah ini minimal mendapatkan posisi kelima.

"Tugas itu kan bukan saja di titik beratkan ke sekolah umum, namun target tersebut juga dibebankan ke sekolah agama. Kenapa kok giliran peningkatan kesejahteraan, tidak dilakukan secara sama. Kan ini tidak adil namanya," ujarnya menambahkan.

sebagai gambaran pendapatan antara guru honor dilingkup Kemendiknas dengan Kemenag yang terlihat jelas kesenjanganya di Meranti ini antara lain, gaji guru honor sekolah umum perbulanya sebesar Rp 1,2 juta dan guru honor dibawah Kemenag hanya berkisar Rp500-700 ribu perbulanya.

"Kami dari DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Komisi III yang membidangi masaalah pendidikan, sebagaimana telah kita rencanakan, awal bulan nanti akan melakukan upaya terbaik dengan melakukan pembahasan dengan pihak Pemkab Kepulauan Meranti. Kita berharap melalui APBD-P nanti, pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dapat mengalokasikan dana tambahan pendapatan bagi guru honor dilingkungan Kemenag. Untuk tahap awal dewan mengusulkan kenaikan sekitar Rp 200 ribu peroran. Jika dikalkulasikan dengan jumlah guru honor Kemenag hanya berjumlah kurang lebih 600 orang nilainya sekitar 1,2 Miliar. Pada APBD 2013 nanti kita akan minta kepada pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk mengalokasikan anggaran untuk mereka sebesar Rp500 ribu perorang. Kami harapkan hal ini menjadi perhatian serius bagi Pemkab kedepanya," ujar Edy Amin berharap.**def

Berita Lainnya

Index