Petani Rohul Kecewa Bibit Padi Bantuan Tak Kunjung Datang

Petani Rohul Kecewa Bibit Padi Bantuan Tak Kunjung Datang

Metroterkini.com - Pengadaan bantuan bibit padi yang seharusnya turun pada bulan Januari sampai Februari 2016 hingga saat ini belum juga tersalurkan kepada para petani. Sementara bulan Maret  sudah masuk pada jadwal musim tanam padi.

Pada kesempatan ini, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02 Rambah Serma Sahbuki selaku Babinsa setempat melihat dan meninjau langsung ke lokasi tanaman Padi masyarakat yang ada di Desa Pasir Utama Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu bersama Ka. UPTD Rambah Hilir, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Dinas terkait dengan menggunakan alat Trans Planter, Selasa (08/03/16).

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02 Rambah sangat mengapresiasi petani yang mau dan punya tekad yang sangat luar biasa sekalipun bantuan bibit belum diterima, petani tetap menanam padi dengan pengadaan bibit sendiri.

“Kita sangat mengpresiasi para petani yang punya tekad dan kemauan kuat dengan menggunakan pengadaan bibit padi sendiri tanpa harus menunggu bantuan bibit," ucap Babinsa.

Masih ditempat yang sama Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Kec. Rambah Hilir Palius. SP mengharapkan kepada pihak terkait, supaya bibit bantuan untuk masyarakat petani agar turun lebih cepat. Sehingga program ketahanan pangan yang ada sekarang dapat berjalan dengan baik.

"Harapan kita supaya masyarakat Desa Pasir Utama yang saat ini jadwal tanamnya pada bulan Maret dan April. Dimana sebelumnya sudah disampaikan agar bibit tersebut dapat di Droping lebih awal,  paling tidak pada akhir Februari namun sampai sekarang belum ada," ungkap Palius.

Masih menurut Palius, sekarang sudah masuk musim tanam, harapan kita kepada pihak pengadaan bibit atau benih untuk segera mendrop, karena bibit yang sekarang di tanam masyarakat adalah swadaya masyarakat sendiri.

Sampai saat ini luas lahan yang sudah tertanam sesuai laporan dari Babinsa, Ketua kelompok Tani dan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) sudah mencapai 65 Ha dari target kegiatan tanam 75 Ha. 

"Jadi dari 65 Ha itu, masyarakat petani menggunakan bibit sendiri," tutup Palius.

Sementara itu salah seorang petani yang tidak mau disebutkan identitasnya sangat kecewa atas keterlambatan bantuan bibit ini.

"Kami sangat kecewa atas keterlambatan bantuan bibit ini, seandainya bantuan bibit itu nanti datang kami telah menggunakan bibit padi milik kami sendiri karena lahan susah siap tanam," kesalnya. [man]

Berita Lainnya

Index