Cegah Karlahut, TNI Bangun Kanal di Bukit Batu

Cegah Karlahut, TNI Bangun Kanal di Bukit Batu

Metroterkini.com - Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo dalam mengantisipasi pencegahan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), TNI membangun sekat kanal (canal blocking) di kawasan rawan Karhutla di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Sekat kanal yang dibangun Korem 031 Wira Bima (WB) itu bekerjasama dengan PT Bukit Batu Hutani Alam (BBHA) di Desa Tanjung Leban, Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis.

Untuk bisa sampai ke lokasi sekat kanal di kawasan rawa gambut ini, harus menggunakan sepeda motor menelusuri perkebunan sawit dengan jalan tanah sepanjang 5 km yang licin dan sisa kayu alam yang membusuk.

Sekat kanal tersebut panjangnya sekitar 6,5 km dengan lebar 4-5 meter dan dalam 2-3 meter, itu membelah  kawasan perkebunan sawit dan lahan kosong.

Komandan Korem 031 WB, Brigjen Nurendi didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, Pimpinan Sinar Mas Forestry Edi Haris, Kepala Distrik BBHA Tji Hua, Humas PT Arara Abadi Sinar Mas Forestry Nurul Huda, Senin (1/2/2016), meninjau pembangunan kanal yang baru selesai dikerjakan selama 1,5 bulan.

Sementara dilokasi sudah menunggu Komandan Kodim Bengkalis, Letkol Wahyu bersama anggotanya.

Pembangunan sekat kanal ini menggunakan ala berat dari perusahaan BBHA dibantu Masyarakat Peduli Api (MPA) Kecamatan Bukit Batu dan anggota TNI.

Air kanal inilah, nantinya akan diatur dengan membuat sekat (pembatas) untuk level  aliran air. Bagian hilir  kanal  mengalir ke sungai.

"Fungsi sekat ini untuk mengatur level air. Dimana saat musim hujan air tidak meluap ke pemukiman penduduk, sedangkan saat musim kemarau nantinya tidak terjadi kekeringan," ujar Brigjen Nurendi.

Dengan adanya sekat kanal, disaat Riau memasuki musim kemarau, air masih tetap berada di kanal tersebut. Juga bisa dimanfaatkan untuk membahasi kekeringan lahan. Sebaliknya jika terjadi kebakaran, air bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemadaman dengan heli atau dengan ground fire machine.

Nurendi juga mengingatkan, musim kemarau yang diperkirakan sudah mulai di bulan Maret, masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar.

Bila masyarakat ingin membuka lahan, sebaiknya dilakukan koordinasi dengan Babinsa (Bintara Pembina Desa).

"Lewat koordinasi inilah, kita akan mencarikan solusinya. Jangan ada lagi yang membakar. Kita akan meminta bantuan perusahaan-perusahaan  untuk menyediakan alat beratnya. Dengan demikian, warga tak lagi sembarangan membuka lahan dengan cara dibakar," kata Nurendi.

"Ini semua menindak lanjuti perintah Presiden Joko Widodo sebagai antisipasi pencegahan kebakaran. Kita berharap kasus yang sama tidak terulang kembali. Segala upaya kita lakukan termasuk membentuk tenaga pembina desa," pungkas Nurendi. [rdi]

 

Berita Lainnya

Index