Menjelang UN, Disdik Meranti Akan Gelar Istiqasah

Menjelang UN, Disdik Meranti Akan Gelar Istiqasah
Menjelang persiapan Ujian Nasional (UN) dimulai, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Meranti, menghimbau agar seluruh Kepala sekolah bisa memantau para guru untuk bekerja lebih maksimal lagi agar mutu pendidikan bagi murid bertambah meningkat.

Seperti yang dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Kepulauan Meranti, M. Arif, bukan hanya mutu pendidikan saja yang akan ditingkatkan, Dinas Pendidikan Pemkab Meranti juga akan menggelar Istigasah  yang terjadi setiap tahun menjelang ujian nasional.

"Ini kita lakukan, agar para murid dan guru tidak cemas menghadapi UN ini. Dengan demikian orator dan penceramahnya kita datangkan dari provinsi yang kita selenggarakan di Mesjid Agung Selatpanjang, guna mempersiapkan mental para murid dan guru,” kata Arif ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (20/3/12).  

Lanjutnya, diselenggarakannya UN bukan sebagai ujian penyelesaian suatu jenjang pendidikan. Sebab, mutu pendidikan tidak hanya ditentukan dari evaluasi peserta didik, tetapi juga harus dievaluasi lembaga dan program pendidikan pada semua jenjang pendidikan.

"Jadi fungsi UN seperti yang sekarang ini terbatas pada pemetaan mutu pendidikan secara nasional," ungkapnya

Kepala sekolah mengajak guru-guru mendampingi para siswa untuk mengikuti istigasah ini dua atau tiga hari, siang-malam, berturut-turut. Hal ini menggambarkan kondisi kejiwaan para kepala sekolah yang merasa terancam oleh kegagalan UN yang akan datang. Maka, kegiatan istigasah adalah gambaran ketidakberdayaan individu-individu yang pada saatnya memunculkan hasrat untuk melarikan diri, berlindung pada doa istigasah.

"UN sudah menjadi ancaman, bukan saja bagi para murid, melainkan juga kepala sekolah dan guru-guru. Dan, rasa terancam ini ditularkan melalui istigasah bersama menjelang UN," sebutnya.

Tambahnya, dua atau tiga hari dibutuhkan sebagai waktu tenang untuk menghadapi UN. Istigasah justru membangunkan rasa cemas murid-murid yang akan menghadapi UN. Para murid gelisah dan tak percaya diri dengan usaha yang sudah mereka lakukan bersama guru.

"Mengapa UN bisa demikian mencemaskan, bukan hanya bagi murid, melainkan juga guru dan kepala sekolah? Bagi murid, sedangkan bagi kepala sekolah dan guru, UN terkait dengan prestasi. Disinilah pembuktian para guru dan murid," jelasnya. **def

Berita Lainnya

Index