Pengakuan Ade, Komplotan Gang Motor Pekanbaru

Pengakuan Ade, Komplotan Gang Motor Pekanbaru

Metroterkini.com - Salah seorang tersangka begal motor bernama Ade selama ini dirinya hanya ikut-ikutan gang motor. Akibatnya dia melakukan aksi kriminal dengan melakukan begal bersama dengan komplotannya sebanyak tiga kali. Komplotan Ade Cs ini tidak segan-segan melukai korbannya untuk merampas sepeda motor korban.

Ade Cs diringkus oleh Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekanbaru bersama dua rekan geng motor di daerah Pekanbaru. Tak hanya merampas motor Ade Cs juga melakukan penjambretan. Dua tersangka komplotan Ade Cs ini masih di bawah umur berinisial TK (17) dan AH (17) dan seorang lagi Maulana Rasyidi alias Ade Black (21).

Ketiganya ditangkap di tempat berbeda, Sabtu (9/1/2016). Ade Black ditangkap di tempat persembunyiannya di Jalan Uka, Kecamatan Tampan, sekitar pukul 07.30 WIB dan setelah Ade ditangkap, dilakukan pengembangan, kemudian meringkus TK di rumahnya Jalan Sidomulyo Barat, Kecamatan Marpoyan Damai.

"Tersangka terakhir yang kita tangkap, AH saat berada di sekolahnya. AH sempat melawan petugas dengan melompat dari lantai dua sekolahnya. Langsung saja ketiga tersangka kita giring ke Polresta Pekanbaru untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut. Sementara, dua tersangka TK dan AH kita usahakan untuk diversi," ujar Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto SH SIK, (11/1/2016).

Menurut Bimo, tersangka Ade, dirinya baru tiga kali melakukan begal bersama dengan komplotannya dan melakukan aksinya, komplotan Ade Cs ini tidak segan-segan melukai korbannya untuk merampas sepeda motor korban.

Ade sendiri mengaku jika dirinya hanya sekedar ikut-ikutan dengan geng motornya yang diketahui bernama JRC (Jaya Racing Creative) dan saat ini anggotanya berjumlah delapan orang yang rata-rata masih berstatus pelajar direkrut untuk melakukan aksi kejahatan berupa begal dan penjambretan.

"Ada delapan anggota, rekrutnya cuma ikut-ikut saja. Target perekrutan yang masih pelajar, kemudian dilatih untuk melakukan aksi begal dan penjambretan. Hasilnya dibagi-bago untuk foya-foya sama teman-teman," papar Ade yang juga residivis Polresta Pekanbaru tahun 2013 atas pengerusakan Mapolresta Pekanbaru.

Lanjut Ade, dalam melakukan aksinya, dirinya selalu melakukan aksi secara bergerombol, sedikitnya dengan tiga orang dengan menggunakan senjata tajam berupa samurai dan juga pisau. Dalam melakukan aksi begal, korban dicari secara acak kemudian dihadang dan ditodong, jika korban melawan akan dipukuli serta diancam dibunuh.

"Kami beraksi paling sedikit tiga orang, pakai sepeda motor, kemudian keliling cari korban. Kalau dapat targetnya, langsung dihadang dan ditodong pakai samurai. Setiap beraksi tunggu perintah dari ketua," tukas tersangka yang sudah memiliki dua orang anak dan saat ini istrinya tengah hamil anak ketiganya.

Saat penangkapan polisi juga mengamankan satu unit sepeda motor Honda Beat bernomor polisi BM 2851 LN yang digunakan tersangka Ade dalam menjalankan aksi kejahatannya. "Kita masih melakukan penyidikan terhadap Ade dan melakukan pengembangan untuk mencari tahu keberadaan DK otak komplotan tersebut," tutur Kasat. [**]

 

Berita Lainnya

Index