LK2I-TM Lirik Peluang Klaster Industri di Meranti

LK2I-TM Lirik Peluang Klaster Industri di Meranti
Lembaga Kolaborasi Klaster Industri Tuah Meranti (LK2I-TM) menilai banyak peluang klaster industri di Kabupaten Kepulauan Meranti, namun saat ini peluang tersebut masih ada yang belum tersentuh bahkan jika ada pun penangannya pun belum maksimal, sehingga banyak peluang tersebut tidak tergarap dan terbuang begitu saja. Peluang itu akan dilirik dan ditekuni secara serius oleh LK2I-TM sehingga bisa menggerakkan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Demikian yang disampaikan Ketua LK2I-TM, Mizan Asnawi, M.Ec.Dev kepada wartawan di kantornya jalan Kartini No. 75 Selatpanjang.

"Diantara peluang klaster industri di Meranti ini adalah Kepala, Sagu dan Kopi. Memang sudah ada yang memanfaatkannya sebagai industri, namun kualitas yang dihasilkan belum bisa menembusi pasaran. Untuk pemasaran di lokal aja masih kewalahan, bagaimana nanti jika dipasarkan diluar. Makanya perlu penanganan yang tepat untuk klaster-klaster industri ini, peluang-peluang ini harus segera dimanfaatkan oleh masyarakat untuk penguatan ekonomi lokal," tutur Mizan Asnawi.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa secara umum pengembangan ekonomi regional atau lokal pada dasarnya adalah usaha untuk penguatan daya saing ekonomi lokal untuk pengembangan ekonomi daerah dan akumulasi kegiatan tersebut akan berpengaruh besar pada pengembangan daya saing ekonomi nasional dan penguatan daya saing ekonomi nasional. Sektor industri saat ini merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia.

"Kita di LK2I-TM melakukan penggalian peluang-peluang klaster industri di Kabupaten Kepulauan Meranti, diantaranya klaster kelapa. Kelapa di Meranti ini cukup banyak, namun saat ini hanya sebatas pemanfaatan daging buah kelapanya saja yang dijadikan kopra dan santan, sementara sabutnya, tempurung atau batoknya dan airnya dibuang begitu saja. Nah, kita ingin memanfaatkan industri kelapa terpadu, yang dari pohon kepala itu keseluruhannya bisa dijadikan industri. Misalnya air kelapa, bisa dijadikan nata de coco," tutur Mizan yang didampingi Wakilnya Harry Eko.

Diakui Mizan pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan Fresh Coco yang merupakan pabrik Pengelolaan Kelapa di Lubuk Minturun, Sumbar, untuk mengirimkan nata de coco dari Kabupaten Kepulauan Meranti. "Kemarin kami sudah melakukan kunjungan langsung ke pabrik Fresh Coco di Sumbar, intinya mereka mau menjalin kerjasama dengan kita, dan kita diminta untuk menyediakan nata de coco sebanyak 8 ton setiap minggu. Tentunya ini bisa menjadi salah satu peluang usaha baru bagi masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Untuk penjaminan kualitasnya, kita juga akan melatih tenaga kerja industri nata de coco ini,” ucap Mizan

Selain produk nata de coco, LK2I-TM bersama Fres Coco juga akan mencoba membuat kopi siap saji dalam kemasan gelas yang bisa langsung diminum. LK2I-TM juga bekerjasama dengan PT. Tropica Nucifera Industri yaitu sebuah perusahaan dari Yogyakarta untuk pengelolaan kelapa terpadu yang memanfaatkan sabut kelapa dan lain-lainnya.**def

Berita Lainnya

Index