Greenpeace Dukung Tata Kelola Lahan Gambut

Greenpeace Dukung Tata Kelola Lahan Gambut

Metroterkini.com - Satu tahun lalu, tepatnya tanggal 27 November 2014, Presiden Joko Widodo blusukan ke Sungai Tohor, Riau. Di sana, Presiden bersama-sama warga menyekat kanal untuk membuat lahan gambut tetap basah.

Lahan gambut yang basah akan mencegah kebakaran di area gambut. Solusi ini berhasil menyelamatkan Sungai Tohor dari kebakaran parah beberapa bulan lalu. Kawasan ini tidak mengalami kebakaran sama sekali, ketika hampir seluruh area lahan gambut di Indonesia terbakar.

Kalimantan Tengah adalah salah satu kawasan terparah krisis asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut pada bulan Oktober lalu. Langit di kawasan ini menguning, asap tebal membuat jarak pandang sulit, dan udara begitu buruk melebihi batas bahaya.

Inilah mengapa aktivis Greenpeace bersama ahli dan peneliti gambut CIMTROP (Central for International Cooperation in the Management of Tropical Peatland) Universitas Palangkaraya dan Save Our Borneo (SOB) serta masyarakat setempat melakukan aksi sekat kanal di Sebangau, Pulau Pisau Kalimantan Tengah.

Aksi ini dilakukan sebagai desakan kepada pemerintah untuk memenuhi komitmennya menghentikan bencana asap dan kebakaran dengan melindungi hutan dan lahan gambut. Dan menyekat kanal adalah salah satu solusi untuk melindungi lahan gambut agar tidak terbakar.

"Kamu pun bisa mendukung usaha perlindungan hutan dan lahan gambut Indonesia. Tidak harus berada di Sebangau untuk ikut melakukan sekat kanal, tapi kamu bisa membantu mendorong pemerintah membuka akses data pengelolaan hutan agar pengelolaan hutan dan lahan gambut dapat diawasi," ungkap  Terguh Surya, juru kampanye Hutan Greenpeace Indonesia.

Menurutnya, dengan tata kelola hutan yang lebih transparan, dapat mencegah pengrusakan hutan dan lahan gambut terjadi, sehingga dapat mencegah bencana kebakaran dan asap.

"Ini saatnya kita pastikan komitmen pemerintah dijalankan dalam bentuk tindakan. Tanpa tindakan nyata dan dukungan kuat semua pemangku kepentingan, perlindungan hutan dan lahan gambut hanya menjadi mimpi," tambahnya. [**red]

Berita Lainnya

Index