Rutan Praya Rusuh, Satu Orang Napi Tertembak

Rutan Praya Rusuh, Satu Orang Napi Tertembak


Metroterkini.com- Rumah Tahanan (Rutan ) Praya Lombok Tengah NTB, Jumat (13/11) kembali rusuh. Kerusuhan yang mengakibatkan seorang tahanan Ab, warga Mataram terkena tembakan petugas jaga (sipir-red) terluka dan harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat.

Berawal dari adanya intimidasi yang di duga lakukan oleh oknum petugas Lapas sekitar  pukul 07.45 Wita, terhadap  para tahanan, membuat sejumlah tahanan ribut dan sempat terjadi adu mulut antara tahanan dan petugas sipir serta pegawai Rutan. 

Kondisi ini di perparah lagi dengan adanya indikasi dugaan pungutan liar yang di lakukan oleh oknum petugas Rutan terhadap para tahanan yang meminta sejumlah upeti (uang pelicin) untuk di permudah dalam segala urusan selama di dalam tahanan. Bukan hanya itu komplain para tahanan juga di sebabkan rumitnya persyaratan bagi keluarga yang akan menjenguk para Napi ke dalam  Rutan. 

“Terkesan Rutan ini sebagai ajang Pungli, untuk mencari keutungan bagi oknum pegawai,” kata Kandar seorang tahanan.

Rutan yang berada di depan Mapolres Lombok Tengah, langsung di penuhi anggota Polisi yang di pimpin langsung Kabag Ops. Kompol Tamiana, guna melakukan penjagaan antisipasi hal-hal yang tidak di harapkan terjadi. 

Tidak hanya itu upaya negosiasi antara aparat Kepolisian dengan para tahanan agar persoalan tak berkembang justru mendapat perlawanan dari dalam Rutan dengan melempar petugas kepolisian dengan menggunakan batu. Tak cukup itu sejumlah tahanan juga merusak sejumlah fasilitas yang ada di dalam seperti rutan. Penghuni Rutan memecahkan kaca, membakar kardus, meja dan merusak sejumlah fasilitas lainnya. 

"Tolong berhenti dan jangan lakukan aksi ini," teriak Kabag Ops Polres melalui pengeras suara.

Sejumlah napi menuntut perlindungan dan pertolongan kepada Polisi, agar Kepala Rutan Praya dan oknum pertugas sipir di proses atas tindakan intimidasi untuk di pindah ke Rutan di luar Pulau Lombok yakni Sumbawa dan Bima. 

"Kami aksi begini karena kami selama ini di ancam di dalam Pak Polisi. Kami mau minta pertolongan Bapak Kapolres,” tegas seorang Napi Kandar.

Selain itu menurutnya, salah satu oknum petugas sipir Rutan Praya memukul salah seorang napi terlibat kasus narkoba. Napi ini dipukul karena diduga menukar air kencingnya dengan air biasa pada saat tim BNN Mataram melakukan tes urin.

Sementara itu Kepala Rutan Praya, Sugeng Tri Wobowo, saat hendak di wawancara tak bisa di hubungi. [ls]

Berita Lainnya

Index