PAL sendiri merupakan maskapai penerbangan milik miliarder Filipina, Lucio Tan, yang terpaksa dijual karena tidak kuat menanggung biaya operasional yang makin membengkak.
Seperti dikutip dari laman forbes.com, Selasa, 7 Februari 2012, CEO First Pasific, Manny Pangilinan telah mengajukan tawaran senilai US$700 juta untuk membeli PAL dan anak usahanya, Air Phil.
First Pasific sebelumnya, telah menyatakan minatnya membeli hak pengelolaan Bandar Udara (Bandara) Manila. Namun rencana itu baru bisa terlaksana jika pemerintah berniat memprivatisasi bandara tersebut.
Forbes memperkirakan, langkah First Pasific mengakuisisi PAL akan membutuhkan upaya ekstra besar. Alasannya, Pangilinan merupakan pimpinan dari PLDT, yaitu perusahaan telekomunikasi terbesar di Filipina. Dalam jajaran PLDT juga terdapat nama pengusaha, John Gokongwei yang merupakan orang terkaya ketiga Filipina pada tahun 2011.
Gokongwei saat ini menguasai Cebu Pasific, pesaing dari PAL untuk rute domestik dan regional di Filipina.
Posisi ini menyebabkan Pangilinan dan Gokongwei langsung berkompetisi dalam mengajukan First Pasific untuk mengajukan tawaran kepada PAL.
Sebagai informasi, Tan merupakan orang terkaya kedua Filipina dengan kekayaan mencapai US$2,8 miliar dalam daftar Forbes 2011. Hasil penjualan maskapai penerbangan ini nantinya akan dialokasikan untuk diinvestasikan pada bisnis lain seperti Eton Properties di Hong Kong dan Fortune Tobacco.
Dikutip dari financial times.com, Anthony Salim merupakan Chairman dari jajaran direksi First Pasific Company Ltd sejak Juni 2003. Sebelumnya, dia menjabat sebagai direktur sejak 1981.
Anthony Salim merupakan Presiden Direktur dan CEO dari Salim Group, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT Indoofood CBP Sukses Makmur Tbk. Forbes pada tahun lalu menempatkan Anthony Salim dalam urutan kelima sebagai organg terkaya di Indonesia dengan harta US$3,6 miliar. *viva
