Demi Ikut Pilkada Rohil, Program Bengkalis Kota Pendidikan Terbengkalai

Demi Ikut Pilkada Rohil, Program Bengkalis Kota Pendidikan Terbengkalai

Metroterkini.com - Empat tahun menjabat sebagai kepala dinas pendidikan (Disdik) Bengkalis sejak tahun 2011 lalu pasca kalah di Pilkada Rohil, kinerja Herman Sani sebagai Kadisdik Bengkalis dinilai sejumlah kalangan tidak memuaskan.

Bahkan program Kota Bengkalis sebagai Kota Pendidikan yang dicanangkan mantan Bupati Herliyan Saleh terbengkalai. Karena memilih mengejar 'kursi' Bupati Rokan Hilir dibanding mewujudkan program kota pendidikan. Malah ditengarai yang bersangkutan meninggalkan sejumlah masalah dalam membangun dunia pendidikan di Bengkalis.

Pendapat ini disampaikan Abdul Rahman S, pemerhati dari BAK-LIPUN Bengkalis. Rahman menyebutkan, selama empat tahun menjabat Kadisdik, program menjadikan Bengkalis “Kota Pendidikan” masih jauh dari harapan.

Bahkan ia menilai, jabatan Kadisdik yang diemban Herman Sani selama empat tahun tidak lain karena kedekatan dengan bupati ketika itu Herliyan Saleh, bukan karena prestasinya sebagai birokrat.

Akibatnya, program pendidikan yang setiap tahun menyedot 20 persen anggaran dari APBD Bengkalis tidak jelas muaranya sama sekali.

“Setelah empat tahun menjabat Kadisdik, Herman Sani justru sekarang menimbukan sejumlah masalah di Disdik Bengkalis. Ia diduda membangun “rezim” di Disdik dengan menempatkan orang-orang dia di jabatan strategis, bahkan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) untuk mengatur lelang paket di Disdik Bengkalism belum lagi sejumlah pembangunan sekolah yang terbengkalai saat ini,” ungkap Abdul Rahman, Kamis (13/08/15) siang.

Rahman memaparkan, selaku kepala dinas Herman Sani terkesan bersuka hati dalam memimpin Disdik, termasuk menempatkan orang-orang yang tidak layak sama sekali di posisi strategis. Termasuk menjadi panitia lelang sampai tiga tahun berturut-turut.

“Setelah empat tahun menjabat, sekarang malahan Herman Sani ikut pilkada di Kabupaten Rokan Hilir sebagai calon bupati, setelah kalah pada tahun 2011 lalu dari Anas Ma’amun. Jadi motivasi ia ke Bengkalis menjabat Kadisdik tidak lain untuk kepentingan Pilkada di Rohil, bukan membangun atau memajukan dunia pendidikan di Negeri Junjungan ini,” timpal Abdul lagi.

Ditambahnya, sejumlah masalah Disdik antara lain, program Bengkalis Kota Pendidikan sama sekali masih jauh dari target. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan malah mengalami kemunduran baik siswa maupun guru, dan sejumlah proyek pembangunan sekolah-sekolah yang terbengkalai.

“Contohnya pembangunan SMK Penerbangan di Sungai Pakning baru sebatas pondasi. Kegagalan mendapatkan izin Kementerian Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk membangun Politekhnik Kesehatan (Poltekes) di Bengkalis serta Politekhnik Maritim yang tak jelas ujung pangkalnya,” tambah Abdul. Terpisah, Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapensi) Bengkalis M.Fachrorozi Agam juga menyorot sejumlah proyek terbengkalai saat ini yang ditinggalkan begitu saja oleh Herman Sani.

Seharusnya Disdik tetap menjalankan progress mereka tahun 2015 ini, bukan malahan dilakukan pembiaran dan pergi meninggakan persoalan pembangunan dunia pendidikan.

“Saya melihat banyak keganjilan dalam pembangunan dunia pendidikan di Bengkalis dalam lima tahun belakangan, mulai dari peningkatan SDM, sarana dan prasarana. Seperti pembangunan SDN 06 dan SDN 48 di Kecamatan Bengkalis yang masih terbengkalai, sepertinya tidak dilanjutkan tahun ini. Juga pembangunan SMPN 4 Bengkalis, atau sekolah unggul baru sebatas konstruksi dasar,” kata Agam menambahkan.

Dikalangan kepala SKPD Bengkalis, Herman Sani termasuk pejabat fenomenal dan teman akrab mantan Bupati Herliyan Saleh. Buktinya, begitu ia kalah pilkada tahun 2011 di Rohil,  Herman Sani diberi jabatan empuk oleh Herliyan Saleh sebagai Kadisdik selama empat tahun. Pasca masa jabatan Herliyan habis, Herman Sani bertarung lagi di Pilkada Rohil.

Sementara itu, Herman Sani yang dikonformasi terkait tudingan LSM BAK-LIPUN tersebut hand phonenya tidak aktif. [Rudi]

Berita Lainnya

Index