Buntut Napi Ngamuk, Menu Ditukar Kari Daging

Buntut Napi Ngamuk, Menu Ditukar Kari Daging

Buntut mengamuknya napi cabang Idi Rayeuk, ternyata berbuah kenikmatan bagi 290 penghuni Rutan. Salah satunya kedatangan Tim Depkumham Kanwil Aceh meninjau keberadaan tahanan guna menyelidiki keributan yang terjadi kemarin. Kenikmatan lainnya adalah, Minggu (2/10) kemarin, sajian menu makanan napi yang biasanya hanya menelan ikan asin, kini berganti lauk kari daging "Gule Boh Labu".

Ketika mengunjungi napi di dalam tahanan, tiga utusan Depkumham Kanwil Aceh antara lain Nazaruddin SH (Kabid Keamanan dan Pembinaan Devisi Pemasyarakatan), Taufit SH, (Kepala Sub Bidang Regestrasi dan Statistik), Muzakir, SH, (Kasub Keamanan dan Ketertiban) langsung didampingi Kepala Rutan cabang Idi Rayeuk Syafruddin, SH. Ketika ditanya satu dari enam tuntutan napi yaitu memindahkan Kepala Rutan Syafruddin, Tim Depkumham Nazaruddin menyebutkan bahwa hal itu bukan wewenang mereka. Pihaknya akan menyampaikan semua tuntan napi dan tahanan ke atasan. Pastinya, tambah Nazaruddin, semuanya itu butuh pertimbangan.

"Kita sudah lihat menu di dapur umum ada masakan kari daging kuah boh labu, dan ikan basah goreng. Dan, untuk tuntutan Kepala Rutan dipindahkan ke tempat lain itu bukan wewenang kita, namun hal itu akan kita sampaikan ke atasan di Banda Aceh,"ujar Nazaruddin, SH. Terkait tuntutan pemindahan napi juga memiliki prosudur dan telah ditetapkan. "Kita melayani pemindahan napi atas dasar pemintaan keluarga, pertibangan keamanan, serta dapat dipindahkan juga sesuai masa tahanan.

Karena Rutan cabang Idi merupakan Rumah Tahanan yang menampung tahanan titipan, dan napi yang masa hukumanya setahun ke bawah, namun kondisi LP dan Rutan di Aceh semuanya penuh, maka para Napi dan tahanan melampaui kapasitas seperti di Rutan Idi jumlah napi dan tahanan mencapai 290 orang, padahal kapasitasnya hanya 75 orang tahanan dan napi," jelas Nazaruddin, SH.


Tim juga meminta Kepala Rutan cabang Idi ke depan untuk melakukan MoU atau kerjasama dengan Dinas Kesehatan tetang penanganan kesehatan para napi dan tahanan.

“Situasi Rutan Idi pasca demo kemarin sudah kembali kondusif seperti biasanya. sedangkan keamanan terus kita tingkatkan, dan kita minta Kepala Rutan cabang Idi untuk berkoordinasi dengan Pihak Mapolres Aceh Timur agar dilakukan penambahan personil polisi," imbuhnya.

Sesuai Prosedur Kepala Rutan cabang Idi Rayeuk, Syafrudin, SH menyebutkan, selama ini pihaknya telah menyajikan makanan sesuai prosedur dan menu yang tertera.

“Selama ini menu makanan yang kita sajikan sesuai dengan prosudur yaitu setiap hari lauk ikan basah, sedangkan hari Rabu dan Jumat kita sediakan menu telur dan setiap paginya kita berikan lauk ikan asin ini sebagaimana tercantum dalam daftar menu," ujar Syafruddin. Sedangkan untuk fasilitas air bersih dalam beberapa bulan terakhir terus ditingkatkan dengan pengadaan sumur bor.

"Satu bulan yang lalu baru kita lakukan pembangunan sumur bor untuk peningakatan sarana air bersih, namun airnya sedikit kuning karena dipengaruhi situasi lokasi. Tapi untuk ke depan kita juga telah buat proposal untuk pengadaan sumur bor tambahan kepada Gubernur Aceh, serta pengadaan sarana air bersir yang bersumber dari PDAM,” jelasnya.

Untuk sarana obat-oabtan dan pelayanan kesehatan para napi dan tahanan, sebagai solusi pihaknya akan membuat MoU atau permohonan dengan ke Dinas Kesehatan.

“Selama saya bertugas di Rutan Idi, lebih kurang empat bulan, persolan kesehatan para napi ditanggani oleh klinik rutan, jika ada yang sakit parah kita akan rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idi, untuk mendapat pelayanan medis yang lebih maksimal,"sahutnya lagi.

Memang, dari aksi demo kemarin itu, ada enam tuntutan napi. Antara lain meminta menu makanan ditingkatkan, peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan dan obat-obatan, peningkatan sarana air bersih, kebebasan beraktivitas di luar kamar sel, dan napi jangan dipindahkan kerutan/LP lain, serta tuntutan Kepala Rutan cabang Idi dipindahkan ke rutan lain.**/jp

Berita Lainnya

Index