Dimana isu yang meresahkan masyarakat tersebut menyatakan, penderita penyakit HIV-AIDS yang merasa putus asa akibat tidak ada perhatian dari pemerintah. Akan menyebarkan penyakit tersebut dengan modus melalui tusuk gigi yang banyak terdapat di warung dan restaurant.
Dengan memepergunakan tusuk gigi tersebut, penderita HIV-AIDS akan menusuk gusinya hingga berdarah dan mengusapnya hingga tidak terlihat, untuk kemudian meletakkan kembali tusuk gigi tersebut ditempat semula.
Masyarakat tidak perlu resah dengan adanya isu tersebut, yang akhir akhir ini mulai merebak di Inhu dari mulut kemulut bahkan disebarkan melalui SMS. Karena penyebaran virus HIV-AIDS tidak dapat dilakukan melalui tusuk gigi sebagaimana isu yang beredar. Sebagaimana disampaikan Dinas kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hulu melalui, dr.Rizalwan.
“Penyebaran virus HIV-AIDS hanya dapat dilakukan melaui transfusi darah, jarum suntik dan hubungan seksual. Jadi masyarakat tidak perlu resah dengan adanya isu tersebut, karena secara medis penularan tidak dapat dilakukan melalui tusuk gigi sebagaimana isu yang beredar” ujar Humas Diskes Inhu dr.Rizalwan.
Isu penyebaran HIV-AIDS di Inhu semakin merebak setelah satu orang wanita warga Kecamatan Rengat Barat penderita yang positif mengidap HIV-AIDS meninggal dunia pada minggu kemarin. Dimana sebelumnya pada tahun yang sama dua orang penderita yang juga positif mengidap HIV-AIDS meninggal dunia. Dua orang tersebut, seorang laki laki umur 35 tahun beralamat di Kecamatan Rengat dan seorang wanita berumur 21 tahun warga Kecamatan Peranap yang keduanya meninggal dunia di RSUP Arifin Achmad Pekan Baru.
Humas Dinas kesehatan Inhu juga menghimbau masyarakat untuk tidak perlu menjauhi maupun memfonis penderita HIV-AIDS, tapi justru memberi dukungan moril kepada korban. Untuk semangat menghadapi hidup sambil dilakukan pengobatan. Karena penularan HIV-AIDS tidak melalui kontak langsung, baik meraba maupun dalam berkomunikasi.
“Penularan HIV-AIDS tersebut hanya melalui hubungan seksual dan jarum suntik maupun transfuse darah. Jadi tidak perlu hawatir bila kita bergaul sehari hari dengan penderita HIV-AIDS” tandasnya. **