21 IUP Batu Batu Bara di Inhu Masih Aktif

21 IUP Batu Batu Bara di Inhu Masih Aktif

Metroterkini.com - Kabid Pertambangan dan Ketenagalistrikan melalui Kasi Pengusahaan dan Pembangunan Pertambangan Umum di Dinas Pertambangan dan Ketenagalistrikan (Distamben) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Kosman Saragi mengatakan, ada 21 Izin Usaha Pertambangan (IUP) Batu Bara (BB) masih aktif.

Diantaranya PT.Riau Bara Harum, Balaji Mineral Indoinsia, Param Mitra DWI Coal Resources, Param Mitra TRI Coal Resources, Indonesia Meniral dan Energi, Nusantara Indah Lestari, Bukit Asam, Prima Nusa, Riau Muara Berlian, Era Perkasa Mining, Bara Mitra Sejahtera.

Selanjutnya PT.Indragiri Bumi Resources, Riau Bumi Resources, Indragiri Energy Utama, Anugrah Riau Coal, Riau Bumi Miniral, Pengembangan Investasi Riau, Ausindo Prima Andalas, Ausindo Andalas Mandiri dan Samantaka Batu Bara. ”ujar Kosman Saragi, Kasi Pengusahaan dan Pembangunan Pertambangan Umum Distamben Inhu, Sabtu (27/12).

Menurutnya, dari 21 jumlah IUP tambang BB yang masih berlaku itu jelas Kosman, baru dua perusahaan melakukan operasi produksi yakni’ PT.Riau Bara Harum yang sebelumnya beraktifitas di daerah Kecamatan Seberida dan Batang Gangsal, serta PT.Bukit Asam yang wilayah kerjanya di Kecamatan Peranap dan Batang Peranap.

Akan tetapi dengan dua perusahaan ini, telah berhenti beraktifitas untuk sementara. Sebab pemasaran Batu Bara sedang menurun nilai harga jual, sehingga tidak seimbang untuk beroperasi kembali kecuali nanti setelah harga pemasaran normal kembali.”sebut Kosman.

Menurutnya lagi, bahwa 21 IUP BB ini sebahagian masih bentuk surat IUP Eksplorasi yang dikantongi perusahaan tersebut. Tapi sebahagian juga jelas Kosman, sebahagian sudah bentuk IUP Operasi Produksi.

Namun dari 21 IUP tambang BB tersebut, baru dua perusahaan yang pernah melakukan Operasi Produksi yakni’ PT.Riau Bara Harum dan Bukit Asam yang saat ini mereka sedang berhenti sementara melakukan aktifitas kegiatan produksi BB.”tukasnya.

Kosman juga berdalih akibat belum ditimbunnya bekas galian tambang yang terjadi diwilayah Batang Gangsal dan Seberida itu, pihak PT.Riau Bara Harum masih akanj kembali menggali BB, demikian dengan PT.Bukit Asam diwilayah Peranap dan Batang Peranap juga berhenti sementara.

Maka pihaknya perusahaan, bukan telah berangkat meninggalkan bekas galian tanpa reklamasi, melainkan berhenti sementara. Karena bekas galian itu akan diulangi lagi menggali batu bara yang ada di sana yang disebabkan pengaruh harga dunia pemasaran BB.”simpulnya. [setia]

Berita Lainnya

Index