Golkar Pecah, Posisi Ical di KMP Bukan Harga Mati

Golkar Pecah, Posisi Ical di KMP Bukan Harga Mati

Metroterkini.com - Posisi Partai Golkar akan tetap berada di Koalisi Merah Putih atau keluar KMP menjadi satu poin krusial yang belum disepakati oleh kedua kubu Golkar pada perundingan Selasa (23/12). Golkar di bawah komando Agung Laksono mengingatkan kubu Aburizal Bakrie (Ical) bahwa sangat mungkin Golkar keluar dari KMP dan hal tersebut bukan masalah yang besar.

Politikus Golkar versi Agung Laksono, Melchias Markus Mekeng, mengatakan dalam politik tidak ada yang kaku, termasuk soal jika Golkar keluar dari KMP dan posisi Ical sebagai Ketua Presidium KMP. “UUD 1945 saja bisa diamandemen, apalagi kalau hanya mengubah posisi Golkar,” kata Mekeng saat berbincang dengan CNN Indonesia, Sabtu (27/12).

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Bidang Ekonomi dan Keuangan versi Munas Jakarta ini menegaskan tidak ada harga mati bahwa Golkar harus tetap berada di poros Prabowo Subianto itu. “Tidak ada itu yang namanya pokoknya harus di KMP, tidak ada harga mati, yang harga mati itu hanya kitab suci,” ujar Mekeng.

Mekeng juga mengingatkan Partai Golkar saat dulu itu memutuskan untuk masuk ke KMP bukan berdasarkan hasil keputusan rapat pimpinan nasional atau musyawarah nasional sehingga bisa berubah sesuai dinamika politik.  

Mekeng menuturkan bahwa kalau berbicara soal partai politik tergantung juga pada keinginan konstituen. “Kalau akar rumput Golkar menginginkan berada di dalam pemerintahan, ya harus didengar, diikuti,” ucap Mekeng.

Dia berujar Partai Golkar harus keluar dari KMP dan menjadi bagian dari pemerintahan karena Golkar selama ini selalu ada di pemerintahan. “ Itu sudah menjadi jati diri Partai Golkar,” kata Mekeng.
   
Menurut Mekeng pihaknya ingin Golkar menjadi bagian dari pemerintahan bukan berarti Golkar mencari-cari jabatan di pemerintah. “Ini kan supaya jalannya pemerintahan bisa lancar dan tidak diganggu-ganggu,” ujar dia.

Masalah posisi Golkar di luar atau di dalam pemerintahan ini menjadi poin penting yang belum disepakati oleh masing-masing juru runding dari dua kubu yang berseteru. Golkar kubu Ical berkeras tetap berada di KMP. Sejumlah pengurus bahkan menegaskan tidak akan meninggalkan KMP.

Ketua Harian Partai Golkar kubu Ical, MS Hidayat menyatakan pihaknya tidak akan keluar dari KMP. MS Hidayat juga mengatakan pihaknya bersama dengan KMP tidak berniat memusuhi pemerintah, meski bukan pula partai pemerintah. 

Selain belum tercapainya kesepakatan mengenai posisi Golkar tersebut, poin lain yang juga belum satu suara yaitu menyangkut cara untuk rekonsiliasi apakah akan menyelenggarakan musyawarah nasional rekonsiliasi atau dengan cara lainnya. [cnnp]

Berita Lainnya

Index