Kapolresta Prihatin, Pelacuran di Pekanbaru Kian Meresahkan

Kapolresta Prihatin, Pelacuran di Pekanbaru Kian Meresahkan

Metroterkini.com - Praktek prostitusi di Kota Pekanbaru kian marak dan sudah sangat meresahkan. Ini terlihat dari hasil sejumlah operasi penyakit masyarakat (Pekat) yang digelar aparat Polresta Pekanbaru, yang menempatkan kasus ini di peringkat pertama.

Kepala Polresta (Kapolresta) Pekanbaru Kombes Pol Robert Haryanto Watrawan kepada wartawan, mengaku prihatin maraknya prostitusi ini. Menurut dia, hasil Operasi Pekat Siak 2014 yang digelar selama 10 hari lalu, menunjukkan dari 432 orang yang diamankan terkait Pekat, yang paling banyak merupakan kasus prostitusi. 

“Sebanyak 156 orang terjaring dalam kasus prostitusi. Diduga mereka melakukan mesum, baik di tempat pijat, hotel ataupun di tempat-tempat hiburan yang ada. Kita prihatin Kota Pekanbaru ini tidak setril dari prostitusi,’’ tuturnya. 

 

 

Robert berharap komponen lain atau ‘stake holder’ membantu polisi dalam memberantas pekat. Diakuinya, pihaknya tidak bisa berjalan sendiri dalam memerangi kemaksiatan dan prostitusi. 

Kapolresta Pekanbaru berjanji penindakan terhadap pekat, terutama peredaran miras, narkoba dan prostitusi tetap dilakukan, meski Operasi Pekat Siak 2014 telah berakhir pada 20 Desember lalu. 

Robert juga meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI), pers, tokoh masyarakat ikut mengawasi penyakit masyarakat. Seperti pada Ramadhan lalu, Front Pembela Islam (FPI) ikut membantu melakukan pengawasan. 

“Meski selama ini kesannya kami berseberangan dengan FPI, kemarin waktu bulan Ramadhan, kami menggandeng FPI. Hanya saja, mungkin kami di depan, FPI yang mengontrol di belakang. Kira-kira kami telah melaksanakan tugas ini dengan baik apa tidak,’’ pungkasnya.

Terlepas soal itu, pada pemusnahan barang bukti minuman keras (miras) kemarin, ikut dibakar sebanyak kurang lebih 200 buah kondom hasil kejahatan prostitusi atau mesum.[son-rtc]

Berita Lainnya

Index