Jika AKD Tak Selesai, Pembahasan RAPBD Terancam Molor

Jika AKD Tak Selesai,  Pembahasan RAPBD Terancam Molor

Metroterkini.com - Beberapa anggota DPRD Kabupaten Bengkalis memastikan bahwa mereka sudah sepakat menggelar paripurna pembentukan alat kelengkapan dewan besok, Senin (17/11).  Namun, jika paripurna gagal akan berimbas molornya pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015.

Untuk itu, pemuka masyarakat Bengkalis H.Effendi Buntat mengingatkan anggota DPRD Bengkalis tidak meniru prilaku anggota DPRRI yang masih bertikai soal pembagian jatah kursi di alat kelengkapan DPR. 

Kalau gaya DPRD RI diadopsi APRD Bengkalis, Effendi Buntat, khawatirkan berdampak pada pembahasan RAPBD 2015 yang hingga saat ini belum dibahas sama sekali oleh DPRD Bengkalis, karena belum adanya alat kepengkapan di lembaga wakil rakyat itu.

“Katanya besok (hari ini,red) pembahasan tata tertib (tatib) serta alat kelengkapan dewan sudah tuntas dan bisa diparipurnakan. Harapan kita tentu saja persoalan pembentukan alat kelengkapan dewan itu segera tuntas dan kebekuan yang terjadi di DPRD Bengkalis segera mencair, karena berpengaruh kepada proses RAPBD 2015,” ungkap Effendi Buntat, Minggu (16/11).

Dikatakan pria 60 tahunan tersebut, dengan diisi mayoritas muka baru di DPRD Bengkalis, seharusnya penundaan sampai sebulan pembentukan alat kelengkapan di DPRD tidak perlu terjadi. Selaku wakil rakyat, mereka harus berfikir untuk kepentingan masyarakat, bukan bagi-bagi kursi kekuasaan yang dapat menimbulkan presede buruk ditengah masyarakat soal kinerja dewan yang ada sekarang.

“Jangan sampai terulang kembalilah persoalan-persoalan internal di dewan yang memperburuk kinerja mereka seperti pada periode 2009-2014, yang boleh dikatakan DPRD periode tersebut adalah produk gagal demokrasi di Bengkalis. Inikan lembaga dewan sekarang diisi mayoritas orang baru, yang seharusnya berfikir objektif dan lebih berpihak kepada kepentingan pembangunan daerah khususnya masyarakat di Kabupaten Bengkalis,” ulas Effendi Buntat yang akrab dipanggil Buntat.

Ditambahkannya, apabila pembahasan alat kelengkapan dewan tidak tuntas hari ini (Senin, red) alamat pembahasan RAPBD 2015 bakal molor, dan APBD kembali menggunakan Peraturan Kepala Daerah (Perkada). 

Demikian juga dengan proses lelang proyek serta pengerjaan di lapangan akan mengalami hal yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, selalu terlambat lelang dan menimbulkan persoalan di lapangan.

Sebelumnya ketua DPRD Bengkalis, H.Heru Wahyudi mengaku sudah mengakomodir semua pendapat dan kepentingan terkait pembahasan alat kelengkapan dewan. 

Baik itu soal dimasukkannya Parturan Tatib ke lembaran daerah, maupun mem-pending paripurna hingga1 bulan.

Menurut Ketua DPD II PAN Bengkalis ini, tidak ada lagi alasan untuk tidak melanjutkan pembahasan atau paripurna alat kelengkapan dewan. 

Dengan demikian, Heru yakin sesuai kesepakatan unsur pimpinan bersama ketua-ketua fraksi (kecuali PKS), Senin lusa diharapkan semuanya sudah selesai.

“Ya silang pendapat dan sempat deadlock paripurna sebelumnya menyangkut beberapa hal. Pertama soal keinginan agar lembaran tatib dewan diundangkan di lembaran daerah terlebih dahulu. Keinginan tersebut sudah kita penuhi, sudah disampaikan ke Pemprov Riau,” ujar Heru, akhir pekan lalu.

Persoalan kedua kata Heru, terkait komposisi unsur ketua atau anggota yang mengisi di empat komisi yang ada. 

Diakuinya, dari rapat yang digelar antara pimpinan dan ketua-ketua fraksi beberapa waktu lalu, memang belum disepakati siapa-siapa yang akan duduk sebagai ketua atau wakil ketua di masing-masing komisi, namun akhirnya sudah disepakati dan Senin (17/11) besok kembali digelar paripurna lanjutan. [rdi]

Berita Lainnya

Index