Kejam dan Sadis, ISIS Mulai Ditinggalkan Anggotanya

Kejam dan Sadis, ISIS Mulai Ditinggalkan Anggotanya

Metroterkini.com - Seorang mantan anggota kelompok Negara Islam untuk Irak dan Syam (ISIS) mengatakan meninggalkan organisasi teroris itu sebab sudah tak tahan pada tingkat kekerasan dan kesadisan mereka membunuh perempuan dan anak-anak tak berdosa. Levelnya sudah di tahap sangat mengerikan.

Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Sabtu (8/11) Abu Almuthana lari dari ISIS dengan menyeberang ke Turki dengan perasaan berkecamuk dan mengancam nyawa. Menurut garda nasional Suriah Almuthana tercatat sebagai tentara pembebasan Suriah melawan pemerintahan Presiden Basyar al-Assad sebelum akhirnya dipaksa masuk ke kelompok ekstremis itu.

Almuthana mengatakan setelah bergabung dengan ISIS dia dibayar sekitar Rp 2 juta sebulan namun dengan syarat harus mematuhi setiap peraturan dibuat kelompok itu. Jika tidak dia bakal dihukum mati. "Saya tidak masalah ketika membunuh seorang Kristiani, Kurdi, dan Yazidi, namun ISIS punya peraturan menyerang sesama anggota dan keluarganya jika mereka membangkang. Ini mengerikan," ujarnya.

Almuthana sempat dipenjara oleh Assad dua tahun lalu. Dia mendekam di sana selama 10 bulan dan saban hari disiksa. Saat bebas dia langsung bergabung dengan pihak pemberontak, terakhir mengikuti salah satu sayap Al-Qaidah, Jabat Al Nusra.

Saat ISIS menyerang Jabat Al Nusra Almuthana pun memutuskan ikut ke kelompok itu. Awalnya dia suka bergabung dengan ISIS. Punya gaji dan senjata keren. Namun hal itu tak membuat mereka menjadi berbeda dengan kelompok teroris lain.

Almuthana mulai muak dengan ISIS yang tetap membunuhi anak dan perempuan bahkan seluruh orang tanpa pandang bulu. "Ini membuatku tak tahan. Pada akhirnya semua juga akan mati di tangan mereka," ujarnya.[mrd]

Berita Lainnya

Index